BerandaHits
Jumat, 25 Sep 2025 13:01

Pemprov Targetkan 50 Persen Penyandang Disabilitas di Jateng Nikmati Program 'Kecamatan Berdaya' pada 2026

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat berbincang dengan penyandang difabel. (Humas Jateng)

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menargetkan, 50 persen penyandang disabilitas bisa memanfaatkan program Kecamatan Berdaya pada 2026 sebagai komitmen Pemprov dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan.

Inibaru.id - Pemerintah Provisi (Pemprov) Jawa Tengah berencana untuk terus memperluas cakupan program "Kecamatan Berdaya". Hingga kini, sudah 94 kecamatan yang telah berjalan. Dalam progarm itu, Wakil Gubernur Taj Yasin menargetkan 50 persen penyandang disabilitas menerimanya pada semester awal 2026.

“Target kami, pada Semester I 2026 minimal 50 persen (penyandang) disabilitas sudah harus merasakan dampak program ini," kata Taj Yasin pada peresmian Program CSR Disabilitas Pertamina dan Kecamatan Berdaya di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Selasa (23/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin, sapaan akrabnya, berharap rencana itu bisa segera dikembangkan di daerah lain agar semakin banyak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, yang merasakan manfaat.

"Mereka (penyandang disabilitas) bukan masalah, tapi justru solusi,” sebutnya.

Sedikit informasi, Kecamatan Berdaya merupakan program Pemprov Jateng yang menyatukan komitmen dan sumber daya pemerintah, desa, masyarakat, dan dunia usaha, untuk melindungi dan memberdayakan perempuan, anak, disabilitas, dan anak muda kreatif.

Program ini diharapkan mampu mengintegrasikan kepentingan atau aspirasi dan hak-hak mereka dalam perencanaan pembangunan pelayanan publik dan tata ruang wilayah, untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan.

Punya Potensi, tapi Perlu Didampingi

Gus Yasin mengaku turut mengapresiasi peran penyandang disabilitas yang mampu menguasai bidang pekerjaan, mulai dari membatik hingga bertani.

“Teman-teman difabel (penyandang disabilitas) sudah membuktikan bahwa mereka berdaya, mampu mandiri, dan memberikan kontribusi nyata,” kata dia, lalu menceritakan pengalamannya saat berulang kali kalah main catur melawan sahabat tunanetra. "Potensi mereka besar, tapi kita perlu mendampingi.”

Salah seorang penyandang disabilitas asal Boyolali, Darmawan Fadli Abdul Syukur, mengungkapkan, dukungan komunitas sangatlah penting untuk mengembangkan diri. Berkat dukungan komunitas, lelaki 21 tahun itu saat ini bisa konsisten memproduksi batik.

“Kadang bisa bikin dua atau tiga batik dalam sebulan, tergantung motif,” tutur anggota kelompok penyandang disabilitas Pandawa Patra yang berbabung sejak 2018 tersebut dengan wajah semringah.

Upaya Mengubah Mindset

Apa yang dilakukan pemerintah dengan menggandeng pihak swasta dan komunitas adalah upaya untuk memberikan pendampingan yang efisien bagi para penyandang disabilitas. Pendamping komunitas Pandawa Patra, Haryono menyebut, berkomunitas rupanya membuat mindset berubah.

“Kalau dulu hanya kumpul-kumpul, sekarang benar-benar berlatih. Mindset berubah, jadi lebih produktif dan optimistis,” ungkapnya. "Pandawa Patra kini punya 28 anggota aktif plus 4 keluarga rentan."

Pandawa Patra adalah satu dari 5 program CSR unggulan Pertamina Patra Niaga untuk memberikan pendampingan terhadap para penyandang disabilitas yang menitikberatkan pada keahlian integrated farming.

Selain itu, ada Kresna Patra di Boyolali yang memberdayakan 550 penyandang disabilitas lewat menjahit dan konveksi; Srikandi Patra berupa pelatihan membatik; Difabel Ampel dengan perekrutan kurir Bright Gas, serta Gita Patra di Semarang yang fokus utamanya pada rumah terapi ramah difabel.

Komitmen Pertamina

Dalam 5 tahun terakhir, program CSR Pertamina Patra Niaga telah melibatkan lebih dari 650 penyandang disabilitas. Menurut Komisaris Independen PT Pertamina Condro Kirono, ini adalah komitmen Pertamina dalam mendukung budaya, kegiatan sosial, hingga pemberdayaan kelompok rentan.

“Pertamina terus berkomitmen memberikan pendampingan dan support kepada sahabat-sahabat penyandang disabilitas maupun masyarakat rentan. Dari hulu hingga hilir, semua unit punya tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujar Condro.

Dia menyebutkan, dalam upaya ini, Pertamina nggak bisa bekerja sendiri, karena diperlukan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan perusahaan lain. Karena itulah dia Condro menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jateng maupun Pemkab Boyolali yang mendorong sinergi ini.

“Pak Gubernur dengan program Kecamatan Berdaya, Pak Bupati juga mendorong perusahaan-perusahaan di wilayahnya untuk bersama-sama mendengarkan kebutuhan masyarakat. Harapan kami, semangat kesetaraan ini membuat teman-teman difabel semakin mandiri,” sambutnya.

Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Sementara itu, Bupati Boyolali Agus Irawan menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk membuka peluang kerja dan beasiswa bagi penyandang disabilitas di wilayahnya.

“Boyolali sudah punya empat kecamatan yang jadi lokasi Kecamatan Berdaya. Kami berkomitmen untuk memberikan fasilitas dan kesempatan setara agar penyandang disabilitas bisa terus berinovasi,” katanya.

Di kesempatan ini, turut diresmikan Sekretariat Yayasan Setara Maju Bersama sekaligus Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Dwija Praja Amarta, yang berlokasi di Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.

PKBM ini hadir sebagai pusat pembelajaran masyarakat, khususnya untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas kelompok rentan termasuk penyandang disabilitas, dengan dukungan penuh dari Pertamina Patra Niaga bersama Pemkab Boyolali dan Pemprov Jateng. (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: