BerandaHits
Sabtu, 21 Okt 2022 21:44

Pemanfaatan Gulma Enceng Gondok yang Bisa Ditiru

Enceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai biogas. (Shutterstock/Thushanth Pakkiyaraja via Kompas)

Pertumbuhan enceng gondok yang kelewat cepat dapat membawa masalah baru untuk ekosistem air. Alih-alih mempercantik telaga atau sumber air lain, enceng gondok lebih dikenal sebagai gulma yang mengganggu. Nah, selain dijadikan kerajinan tangan ada cara lain untuk memanfaatkan enceng gondok yaitu menjadikannya biogas dan pupuk organik.

Inibaru.id – Tampaknya, ide dalam memanfaatkan enceng gondok di Waduk Cengklik ini dapat dicontoh. Dengan mengajak warga Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Pertamina DPPU Adi Soemarmo memanfaatkannya tanaman gulma ini jadi lebih berguna.

Gulma yang mengganggu ini dijadikan sumber energi baru terbarukan (EBT) yaitu biogas. Proses pembuatannya ternyata cukup mudah lo, Millens.

Pertama, campur 100 kilogram enceng gondok dengan 100 liter air, kemudian masukkan ke wadah khusus. Biarkan enceng gondok membusuk selama 21 hari hingga menghasilkan bahan bakar memasak pengganti gas elpiji.

"Sebagai alternatif karena gas kan sekarang juga susah. Mau beli gas saja harus inden 1-2 hari di toko, baru kemudian dapat jatah 2-3 hari kemudian. Dengan adanya inovasi ini, kita harapkan per rumah bisa memanfaatkan biogas," kata Ketua Pokmas Ngudi Tirto Lestari Turut Raharjo melansir Suara Merdeka, Kamis (20/10/2022).

Diolah Menjadi Pupuk Organik

Proses pengolahan enceng gondok menjadi biogas. (dok DPPU Adi Soemarmo via Suara Merdeka)

Selain menghasilkan bahan bakar masakan pengganti elpiji, enceng gondok juga diolah menjadi pupuk organik cair (POC). Nah, dengan bahan enceng gondok yang nyaris menutupi permukaan waduk, penduduk desa berpotensi membuat 500 kilogram POC ataupun pupuk padat.

"Enceng gondok ditambah tauge sekitar dua kilogram, lalu diberikan EM4 sekitar 200-250 mililiter sama tetes sekitar 200-250 mililiter," ujarnya.

Campuran tersebut nantinya ditempatkan di tempat tertutup, dan setelah 21 hari cairan sudah bisa digunakan.

O ya, Turut menyebut POC tersebut telah diujicobakan ke lahan pertanian warga, khususnya tanaman sayuran kangkung dan bayam.

"Hasilnya sangat memuaskan. Bisa lebih cepat panennya dibanding dengan pupuk kimia," ujar Turut.

Sementara itu, Community Development Officer Pertamina DPPU Adi Soemarmo Siti Fatonah berharap kegiatan ini bakal berkembang sehingga lebih banyak masyarakat yang memakai biogas ini.

"Nanti kalau sudah keluar gasnya, per rumah anggota kelompok akan menggunakan biogas portabel. Nanti pengembangannya di tahun depan akan lebih banyak lagi penerima manfaatnya yang memakai biogas enceng gondok ini," ucap Siti.

Berdasarkan penelitian Institut Teknologi Surabaya, biomassa enceng gondok (Eicchornia crassipes) mengandung selulosa dan hemiselulosa yang cukup tinggi serta kandungan lignin yang rendah.

Bisa dibilang enceng gondok sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan baku produksi biogas. Hm, sepertinya ide ini sangat baik ya mengingat gulma jenis ini pertumbuhannya sangat cepat dan merugikan karena menutupi permukaan air.

Permukaan air yang tertutup ini pada akhirnya mengakibatkan kandungan oksigen berkurang dan beperngaruh pada kadar CO2 yang terdapat pada air.

Eits, meski begitu enceng gondok sebenarnya dapat menyerap logam berat. Wah, keren juga ya? Memang segala sesuatu memang punya plus dan minus, termasuk enceng gondok ini. Etapi kalau kelebihan dan kekuranganmu apa nih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: