BerandaHits
Selasa, 24 Okt 2022 17:48

Nostalgic; Menghargai Kenangan dengan Seni Rupa ala Mahasiswa Unnes

Pameran seni rupa bertajuk 'Nostalgic' mengajak masyarakat untuk mengenang dan menghargai setiap perjalanan hidup yang terlewati dan akan datang. (Dokumentasi Unnes)

Pengalaman hidup memberikan kita kesan yang nggak terlupakan. Untuk menghargai setiap waktu yang terlewati, Mahasiswa Unnes menggelar pameran seni rupa yang berjudul Nostalgic.

Inibaru.id - Anak muda selalu punya caranya sendiri untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan eksistensi; seperti yang dilakukan para mahasiswa seni rupa di Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini. Untuk menunjukkan karya terbaiknya, mereka menggelar pameran seni rupa bertajuk Nostalgic.

Berlangsung pada Jumat hingga Minggu (21-23/10/2022) di Galeri Industri Kreatif Kota Lama Semarang, Nostalgic adalah pameran yang digelar para mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa B 2020 Unnes.

Nggak kurang dari 32 karya seni dipajang dalam pameran yang digelar sebagai bagian dari mata kuliah di jurusan mereka tersebut. Karya-karya tersebut nggak hanya berupa lukisan dalam kanvas, tapi juga berbagai media lain yang terbilang unik.

Selain lukisan kanvas, para mahasiswa ini juga mengeksplorasi berbagai media berkarya lainnya seperti kayu, kain, besi, karet, dan tanah liat. Hasilnya tentu saja sangat bervariasi, mulai dari lukisan filter AR, instalasi, instalasi lukis, instalasi 2D, digital printing, dan cutting paper.

Karya instalasi Septiyanto yang berjudul 'Rindu Masa Itu'. (Septiyanto)

Nostalgic sengaja dipilih sebagai tema pameran karena dianggap menjiwai seluruh karya seniman muda yang terlibat dalam event itu, sebagaimana dikatakan Ketua Pameran Septiyanto. Menurutnya, ia berarti kerinduan, yang kemudian melahirkan tiga subtema, yaitu Nostalgia, Nala Rupa, dan Adorasi Amarta.

“Kami ingin mengukir kenangan. Maka dari itu terciptalah ide untuk menampung momentum yang kami rasakan,” terang mahasiswa semester lima tersebut.

Kepada para pengunjung pameran, terutama sesama anak muda, Yanto, panggilan akrabnya, ingin mengajak mereka untuk terus bermimpi, berjuang, dan berdoa; serta menghargai setiap perjalanan hidup.

“Pengalaman hidup memberikan energi positif yang bisa meningkatkan semangat menjalani masa depan,” kata lelaki asal Kota Banjar, Jawa Barat, itu.

Pameran adalah Wadah Berekspresi

Karya instalasi Muhammad Yanuar Tyson yang berjudul 'Vintage Motor'. (Muhammad Yanuar Tyson)

Kendati sejatinya dibuat untuk memenuhi tugas kuliah, para mahasiswa yang turut terlibat dalam Pameran Nostalgic ini nggak menganggapnya demikian. Muhammad Yanuar Tyson, salah seorang penampil, mengaku memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya sebagai ajang ekspresi diri.

Pemuda penyuka motor klasik seperti Japstyle, Scramble, dan Vespa itu menampilkan sebuah karya instalasi motor kuno dari bahan-bahan sederhana.

“Saya membuat instalasi bentuk motor seperti motor era 1990-an yang memiliki kisah masa lalu dan ciri klasik yang unik. Semoga disukai penggemar motor klasik,” terang mahasiswa yang kerap disapa Tyson itu.

Bagi dia, menampilkan karya dalam sebuah pameran adalah pengalaman yang berharga. Nggak cuma ingin diapresiasi, hal yang menurutnya jauh lebih berharga saat mengikuti pameran tersebut adalah ketika dia bisa berinteraksi dengan pengunjung. Dia betul-betul sangat menikmatinya.

“Mereka bertanya tentang bahan pembuatan karya, prosesnya, idenya dari mana, dan lain-lain. Saya merasa senang karena bisa memberikan edukasi kepada masyarakat,” kata dia.

Ya, pameran seni rupa Nostalgic ini berhasil membangkitkan kegairahan anak muda untuk berkarya ataupun mengapresiasi karya. Kamu yang kemarin datang ke acara ini semoga mendapatkan insight dan suntikan motivasi dari mahassiswa Unnes ini ya! (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024