BerandaHits
Sabtu, 8 Sep 2017 11:44

Menlu Retno Temui Aung San Suu Kyi di Myanmar Bahas Tragedi Rohingya

Retno Marsudi bersama Aung San Suu Kyi (Foto: Dok Kemenlu)

"Penerimaan (Suu Kyi) positif. Diskusi lebih dalam dilakukan khusus mengenai isu akses kemanusiaan dan implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan," ujar Retno.

Inibaru.id - Tragedi kemanusiaan etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar, memicu gelombang protes di negeri ini. Sebagian warga menyelenggarakan berbagai penggalangan dana. Sementara, dari sisi pemerintahan, presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk berangkat ke Myanmar.

Dilansir dari Kumparan, Retno Marsudi pada Senin (4/9/2017) bertemu dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi untuk menyampaikan kekhawatiran masyarakat Indonesia terkait krisis di Rakhine yang membuat Rohingya jadi korban.

Retno adalah menlu pertama yang menyambangi Myanmar untuk menyampaikan keluhan langsung kepada Suu Kyi soal krisis kemanusiaan terhadap Rohingya yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Ratusan warga Rohingya dilaporkan tewas dan lebih dari 87 ribu dari mereka berjalan kaki mengungsi ke Bangladesh, lari dari pembunuhan.

Baca juga: 2,5 Miliar Rupiah Bantuan Dari Warganet Indonesia Untuk Rohingya

Retno dalam pertemuan dengan Suu Kyi juga menyampaikan usulan Indonesia demi menghentikan kekerasan terhadap Rohingya. Sebelumnya, Retno juga menemui panglima angkatan bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing.

Dalam pesan singkat kepada Kumparan di sela perjalanannya menuju Dhaka untuk bertemu pemimpin Bangladesh dalam misi yang sama, Retno menilai, Aung San Suu Kyi menerima usulan Indonesia dengan positif.

Akses Keamanan

Usulan Indonesia diformulasi sebagai 4+1, yaitu mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine tanpa memandang suku dan agama, dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan.

Satu elemen lainnya yang disampaikan Retno kepada Suu Kyi adalah pentingnya agar rekomendasi Komisi Penasihat untuk Rakhine State yang dipimpin Kofi Annan segera diimplementasikan.

"Penerimaan (Suu Kyi) positif. Diskusi lebih dalam dilakukan khusus mengenai isu akses kemanusiaan dan implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan," ujar Retno.

Sebelumnya diberitakan, Menlu Retno bertolak ke Yangon, Myanmar untuk menemui pemimpin de-facto Myanmar yang juga penerima nobel perdamaian, Aung San Suu Kyi. Tindakan ini dilakukan sebagai aksi “menciptakan perdamaian dunia” Indonesia atas etnis Rohingya yang dinilai mengalami kekerasan dan pengusiran paksa dari tanah kelahirannya.

Baca juga: Konflik Rohingya Meruncing, Berbagai Lembaga Kemanusiaan di Indonesia Galang Donasi

Sekitar 20 ribu orang Rohingya saat ini berada di perbatasan Bangladesh. Akses mereka pun ditutup untuk memasuki negara Asia Selatan. Ada pula yang putus asa dan melakukan tindakan nekat, yaitu menyeberangi Naf, sebuah sungai perbatasan.

Banyaknya foto hoax yang beredar di media sosial Tanah Air semakin memperkeruh suasana di negeri ini. Sebagian foto hoax itu bahkan berhasil menggiring opini publik bahwa kerusuhan itu terjadi bermotifkan agama.

Hal ini terjadi lantaran etnis Rohingya adalah warga Muslim, sementara agama mayoritas di Myanmar adalah Buddha. Padahal, kekerasan yang terjadi di Rakhine itu merupakan puncak dari konflik etnis yang memiliki sejarah panjang di negeri tersebut. (GIL/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: