Inibaru.id – Kamu sadar nggak kalau nama Bandara Polonia Medan jika diartikan berarti Bandara Polandia? Yap, nama bandara tersebut memang benar-benar diambil dari negara yang ada di Eropa tersebut. Kok bisa, ya?
Nama Bandara Polonia memang nggak lagi sepopuler dulu. Bandara yang punya nama resmi Pangkalan Udara Soewondo ini dimiliki dan dikelola oleh TNI Angkatan Udara (AU). Kini, bandara ini nggak lagi beroperasi sebagai bandara komersil karena perannya digantikan oleh Bandara Internasional Kualanamu yang sudah beroperasi sejak 25 Juli 2013.
Balik lagi ke nama Polonia ya, Millens. Kok bisa sih istilah latin untuk Polandia ini sampai di Medan dan bahkan dijadikan nama bandara? O ya, nggak cuma bandara, lo. Di Medan, ada juga kecamatan dengan nama Medan Polonia. Di kecamatan ini pulalah, bandara tersebut berada.
Kisah tentang sebutan Polandia bisa sampai ke Medan bermula dari 1872. Saat itu, seorang warga Polandia dengan nama Baron Michalski mendapatkan konsesi dari pemerintah Hindia Belanda untuk membuka perkebunan di Medan. Dia kemudian membuat perkebunan tembakau di sana. Tebak, apa nama perkebunan itu? Yap, Polonia.
Mengapa dia memilih nama tersebut? Sederhana saja. Michalski dari Polandia dan dia ingin menandai area perkebunan yang dia kelola dengan sebutan nama negaranya. Istilah ini juga nggak sulit dilafalkan warga setempat. Hal ini membuat daerah di sekitar perkebunan tersebut akhirnya juga dikenal dengan nama Polonia.
Sayangnya, Michalski hanya mengendalikan perkebunan itu selama tujuh tahun saja. Pada 1879, konsesi tanah tersebut dikuasai oleh Deli Maatshappij (Deli MIJ).
Tapi, jangan dikira lahan tersebut langsung diubah jadi bandara. Bisa dikatakan, hubungan antara Polonia dengan pesawat terbang baru dimulai pada 1924, tepatnya saat seorang pilot dari Belanda bernama Thuessink van der Hoop terbang dari Belanda dan berencana untuk mendarat di Deli MIJ.
Informasi terkait penerbangan tersebut datang sangat mepet sehingga pesawat tersebut justru diminta untuk mendarat di sebuah lapangan pacuan kuda, bukannya lahan yang awalnya disiapkan untuk landasan pacu pesawat. Tapi, pendaratan pesawat di lahan milik Deli Renvereeniging tersebut cukup bersejarah karena sampai disambut oleh Sultan Deli kala itu, Sulaiman Syariful Alamsyah.
Pemerintah Hindia Belanda kemudian menyadari pentingnya keberadaan bandara di Medan dan sekitarnya. Pada akhirnya, dana disiapkan untuk membangun lapangan terbang. Proses pembangunan selesai pada 1928. Pada tahun itu pulalah, lapangan terbang Polonia resmi beroperasi. Enam pesawat milik maskapai Hindia Belanda, yaitu Koninklijk Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij pun mendarat di sana pada hari peresmian tersebut.
Melihat sejarah ini, bisa dimengerti kan kok bisa sebuah bandara di Medan diberi nama Polonia yang berarti Polandia, Millens? (Arie Widodo/E05)