Inibaru.id - Mengoleksi tanaman hias kini menjadi salah satu kegiatan yang kembali menjadi tren. Dari berbagai jenis tanaman yang menjadi incaran, salah satu yang menarik mata adalah lithops. Hm, cukup asing di telinga memang!
Lithops adalah sebuah genus dari tanaman sukulen, Aizoaceae. Tanaman ini biasanya tumbuh alami di sekitar Namibia dan Afrika Selatan, dari area pantai sampai ke pegunungan tinggi.
Kata lithops berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu lithos yang berarti batu dan ops yang berarti wajah. Tanaman tersebut juga populer dengan sebutan batu hidup. Disebut demikian karena penampakan tanaman yang satu ini terdiri atas sepasang atau lebih umbi.
Daunnya tumbuh saling berhadapan dan akan tumbuh bunga atau daun baru dari sela keduanya. Daun lithops biasaya akan terkubur di bawah tanah. Ketika tumbuh daun baru, daun tuanya akan mongering.
Bunga lithops biasanya berwarna kuning atau putih dengan aroma harum yang "manis". Ketika berbuah, buah lithops memiliki bentuk yang menyerupai kapsul kering. Kapsul inilah yang nantinya akan terbuka jika buahnya basah, lalu kembali menutup saat sudah kering.
Oya, beberapa biji lithops dapat dikeluarkan oleh tetesan air hujan. Keunikan inilah yang membuat tanaman berjuluk pebble plants sering diburu pencinta tanaman hias. Bentuknya yang cantik dan mungil cocok untuk dijadikan hiasan di dalam rumah.
Tertarik mengadopsi tanaman ini? Kamu nggak bakal kesulitan kok, karena perawatan lithops cukup mudah. Laiknya kebanyakan sukulen, lithops butuh cahaya matahari yang baik serta drainase yang cukup. Terlalu banyak air justru akan membuat tanaman ini mati.
Kalau pengin memilikinya, lithops sudah banyak diperjualbelikan dalam bentuk benih maupun tanaman hidup. Namun, karena keunikannya, tanaman tersebut punya harga yang lumayan menguras kantong sih. Ha-ha. (Bib/IB27/E03)