BerandaHits
Minggu, 21 Sep 2024 10:25

Mengenal Gemini, AI Generatif dari Google yang Saingi ChatGPT

Google Gemini adalah platform kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Google Deepmind. (Hix.ai)

Selain bertanya pada ChatGPT, kita juga bisa bertanya berbagai persoalan ke Google Gemini. Keduanya sama-sama AI generatif yang tentunya bisa menyajikan jawaban sesuai kebutuhan penggunanya.

Inibaru.id - Sekarang ini nggak ada alasan orang untuk buta informasi. Sebab, akses mendapatkannya sangat mudah dan informasi yang disajikan semakin beragam dan mendalam. Di mana kita bisa mendapatkan "wawasan" yang luas itu? Tentu saja dari ponsel yang ada di genggaman tangan kita.

Beberapa waktu lalu warga internet heboh dengan kepintaran ChatGPT yang mampu menjawab setiap pertanyaan dengan penjelasan yang runut dan tepat. Dengan mengusung kecerdasan buatan atau AI, ChatGPT bahkan dikhawatirkan bisa merenggut beberapa profesi karena kepintarannya.

Sekarang ada yang baru lagi nih, Millens. Namanya Google Gemini. Itu adalah platform kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Google Deepmind.

Nama “Gemini” pada program Gemini AI ini sejatinya mengacu pada nama LLM (Large Language Model) buatan Google. Sebagai informasi, LLM adalah salah satu jenis program AI yang dapat mengenali dan menghasilkan teks, serta memproses bahasa.

Sebagai LLM, Gemini telah dirilis Google sejak akhir tahun lalu, tepatnya 6 Desember 2023. Gemini diposisikan sebagai pesaing LLM buatan OpenAI, yakni GPT, yang menjadi otak dibalik ChatGPT.

Memanfaatkan Google Gemini

Gemini memungkinkan melakukan tugas kompleks seperti menjawab pertanyaan sulit secara akurat dan informatif. (Google)

Seperti halnya chatGPT, Gemini adalah model AI multimodal yang mampu memproses dan memahami berbagai jenis informasi, termasuk teks, gambar, video, audio, dan kode. Hal ini memungkinkan Gemini melakukan tugas-tugas kompleks seperti menjawab pertanyaan sulit secara akurat dan informatif, memberikan rangkuman topik tertentu, menerjemahkan bahasa, menulis berbagai macam konten kreatif, coding, serta membantu dalam pengambilan keputusan.

Meski begitu, banyak orang yang merasa masih kesulitan dan canggung untuk bertanya atau istilah kerennya memberi prompting kepada AI Generatif dalam mencari solusi untuk mempermudah aktivitas hariannya.

Nah, Country Marketing Manager Google Indonesia Muriel Makarim berbagi kiat bagi para pemula yang ingin mencoba memanfaatkan teknologi AI generatif seperti Gemini yang dikembangkan oleh Google.

"Kadang-kadang memang ada orang yang takut mau nanya seperti apa ke Gemini. Nah kami ada boks-boks pilihan pertanyaan yang bisa dicoba untuk kali pertama. Dimulai dari situ aja dulu! Kalau lihat jawabannya kurang detail, kita bisa coba elaborasi ide-idenya terus dari jawaban tersebut," katanya.

Menurutnya, pengguna Gemini nggak perlu takut untuk terus-terusan mengajukan pertanyaan. Justru dengan semakin banyak pertanyaan atau permintaan yang spesifik, nantinya AI generatif bisa memberikan ide yang lebih baik sesuai dengan keperluan pengguna.

Muriel juga menyarankan agar pengguna menggunakan bahasa yang memang digunakan sehari-hari dan nggak perlu terlalu formal. Dengan begitu, Gemini bisa lebih memahami preferensi pengguna ke depannya.

"Pakai bahasa sehari-hari pun Gemini bisa kok. Jadi pakai istilah 'gue-lo' pun bahasa yang biasa digunakan kayak ke teman, itu dia (Gemini) bisa ngerti. Tidak usah berpikir terlalu jauh supaya jawabannya bagus. Justru the idea of new tech adalah kita harus berani saja trial dan error berulang kali gak masalah," katanya.

Itulah sekilas tentang teknologi AI generatif dari Google. Dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari kamu bisa mengandalkan Gemini ataupun ChatGPT asal tetap menjaga norma dan etika, ya! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024