Inibaru.id – Putri tersangka korupsi KTP-el Setya Novanto (Setnov) tidak memenuhi panggilan KPK pada Jumat (24/11/2017). Sebagaimana saudaranya, Rheza Herwindo, yang mangkir dari pemanggilan KPK sehari sebelumnya, Dwina Michaella juga tak kunjung hadir di Gedung KPK pada hari itu.
KPK berniat menghadirkan Dwina sebagai saksi untuk ayahnya. Ketidakhadiran anak kedua Setnov itu pun kian membuat nama Dwina menjadi gunjingan para warganet di media sosial. Pelbagai cibiran dilontarkan.
Dilansir dari Tempo.co, Jumat (24/11/2017), nama Dwina mencuat sejak dia menikah dengan Jason Harjono, putra pengusaha Setiawan Harjono (Oei Yung Gie) pada 2015. Pernikahan putri Setnov hasil perkawinan dengan Luciana Lily Herliyanti itu ramai dibicarakan lantaran sejumlah alasan.
Pertama, resepsi yang digelar di Grand Ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, itu begitu mewah. Sejumlah pejabat dan tokoh politik nasional tampak hadir dalam acara itu. Penjagaan ketat pun dilakukan.
Baca juga:
Dua Anak dan Keponakan Setya Novanto Jadi Saksi Korupsi KTP-el
Tentang “Benjol Sebesar Bakpau” di Pelipis Setya Novanto
Beragam menu makanan berkelas disajikan dalam resepsi tersebut, mulai dari menu tradisional hingga internasional. Sebagai gambaran, biaya paket pernikahan paling murah di area Ballroom adalah Rp 1,35 miliar.
Nama Dwina kala itu juga kian melambung seiring dengan keberadaan Setnov yang pada saat bersamaan tengah ramai disorot lantaran kasus "Papa Minta Saham". Setnov diduga mencatut nama Jokowi dan Jusuf Kalla untuk meminta saham PT Freeport Indonesia dan PLTA Urumaka, Papua.
Namun, Setnov lolos dari kasus itu. Setidak-tidaknya, kasus itu tidak menjadi kasus hukum hingga saat ini.
Besan
Setiawan Harjono, besan Setnov disebut-sebut terlibat kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Setiawan disebut terlibat penyelewengan dana bantuan untuk Bank Asia Pacific senilai Rp 583 miliar bersama adiknya, Hendrawan Harjono.
Kemudian, gaya hidup mewah yang dilakukan Dwina dalam kesehariannya juga membuat perempuan berkulit bersih tersebut kian menarik untuk dijadikan pergunjingan masyarakat. Dwina memang terlihat sering mengenakan barang bermerek dan bepergian ke luar negeri.
Dwina adalah pemilik Movement Studio, studio yoga di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan sejak 2014. Dia menjadi instruktur pilates dan pole bersertifikat.
Baca juga:
Kisah Setnov sebelum Kecelakaan: Siapa Tamu Misterius Itu?
Kisah Setnov sebelum Kecelakaan: Mondar-mandir di Istana Bogor
KPK menelusuri keterlibatan anggota keluarga Setnov dalam proyek KTP-el yang menyeretnya itu. KPK sudah memeriksa istri kedua Setnov, Deisti Astriani Tagor, untuk tersangka Anang Sugiana Sudihardjo, Direktur Utama PT Quadra Solution.
Deisti diperiksa sebagai Komisaris PT Mondialindo Graha Perdana yang memiliki saham mayoritas di PT Murakabi Sejahtera, salah satu pemenang tender proyek KTP-el. Dwina pernah menjadi komisaris PT Murakabi. Namun, dalam persidangan Setnov mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
Deisti disebut memiliki saham PT Mondialindo pada 2008-2011 sebesar 30 persen. Sementara Rheza, yang mangkir dalam persidangan, juga dikabarkan memegang saham sebesar 50 persen. (GIL/SA)