Inibaru.id - Berkumpul dengan orang-orang yang dicintai memang merupakan salah satu kebahagiaan tersendiri. Namun, terkadang, ketika seseorang diundang untuk buka bersama selama bulan Ramadan, ada rasa gelisah yang muncul. Apa yang menyebabkan kegalauan ini?
1. Keterbatasan Waktu
Bulan Ramadan seringkali diisi dengan banyak aktivitas, termasuk persiapan sahur dan berbuka, ibadah, serta tanggung jawab sehari-hari. Ketika diundang untuk buka bersama, orang mungkin merasa gelisah karena merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikan semua hal yang perlu dilakukan.
2. Kekhawatiran Sosial
Beberapa orang mungkin merasa cemas atau nggak nyaman di lingkungan sosial yang ramai, terutama jika mereka cenderung lebih introvert atau memiliki kesulitan dalam berinteraksi dengan orang yang nggak begitu dikenal.
3. Tekanan Finansial
Meskipun buka bersama seringkali dianggap sebagai momen kebersamaan, bagi beberapa orang, terutama yang mengalami tekanan finansial, undangan untuk buka bersama dapat menimbulkan kecemasan tentang biaya yang akan dikeluarkan untuk menyediakan makanan atau untuk memberi sumbangan dalam acara tersebut.
4. Ketidakpastian Makanan
Bagi sebagian orang yang memiliki batasan diet atau alergi makanan, undangan buka bersama dapat menimbulkan kekhawatiran tentang ketersediaan makanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka mungkin merasa nggak nyaman jika harus menanyakan atau menolak makanan yang ditawarkan.
Baca Juga:
Puasa Tapi Malah Gendutan, Kok Bisa?5. Rasa Takut Nggak Nyaman
Beberapa orang mungkin memiliki pengalaman buruk di masa lalu saat berkumpul dalam acara sosial seperti buka bersama, sehingga mereka merasa cemas atau takut untuk menghadiri acara serupa di masa depan.
6. Stigma Sosial
Di beberapa lingkungan, nggak menghadiri undangan buka bersama dapat dianggap kurang sopan atau nggak menghargai, sehingga orang mungkin merasa tekanan untuk hadir meskipun mereka nggak merasa nyaman.
Meskipun buka bersama adalah momen yang dianggap menyenangkan dan penuh kehangatan, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan kenyamanan yang berbeda.
Menghargai perasaan dan batasan diri sendiri serta orang lain dalam menghadapi undangan buka bersama adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan penuh pengertian selama bulan Ramadan dan seterusnya. Kalau kamu galau atau sat set nih ketika diajak bukber, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)