BerandaHits
Senin, 14 Jul 2019 09:22

Benarkah Mendengarkan Musik saat Berolahraga Berpengaruh pada Detak Jantung?

Pengaruh musik saat berolahraga. (Shutterstock)

Mendengarkan musik saat olahraga memang dapat menghilangkan kebosanan. Namun, benarkah hal itu memicu jantung untuk berdetak lebih cepat?

Inibaru.id - Bagi kebanyakan orang, olahraga nggak afdal tanpa adanya earphone yang menggantung di telinga. Hentakan musik dinilai lebih membuat mereka bersemangat. Ada juga alasan lain yang membuat mereka mendengarkan musik sambil berolahraga.

Yap, musik bergenre upbeat music disebut-sebut dapat memberikan dorongan lebih saat berolahraga. Studi yang ditulis Matthew Stork, Ph.D, dalam jurnal Psychology of Sport & Exercise ini melibatkan 24 lelaki dan perempuan yang melakukan tiga sprint 20 detik dengan upaya yang maksimal.

Di antara setiap set tiga print, peserta bersepeda selama dua menit dengan intensitas rendah. Total waktu yang mereka habiskan untuk berolahraga kurang lebih 10 menit, sudah termasuk pemanasan dan pendinginan.

Lalu, peserta melakukan latihan ini dengan tiga kondisi berbeda. Peserta kelompok pertama mendengarkan musik motivasional lebih dari 120 detak per menit (bpm). Peserta kelompok kedua mendengarkan podcast, dan peserta kelompok terakhir nggak mendengarkan apapun.

Setelah diuji, peneliti menemukan ketika para peserta mendengarkan musik yang bersemangat, detak jantung dan peak power output lebih tinggi. Jumlah itu lebih tinggi daripada mereka yang mendengarkan podcast atau tanpa suara sama sekali.

Dilansir dari laman Kompas, Selasa (9/7/2019), peserta pun mengaku lebih menikmati olahraga dengan mendengarkan musik dibanding mendengarkan podcast atau tanpa suara. Hal ini terjadi karena kombinasi faktor fisiologis dan psikologis. 

Secara fisiologis, ada konsep yang disebut entrainment yakni kecenderungan otak untuk melakukan sinkronisasi dengan musik. Hal tersebut menjelaskan peningkatan denyut jantung. 

Namun, ketika berada pada peak power output jantung maksimal, tubuh beralih ke keadaan aliran dengan zona optimal tempat sepenuhnya fokus pada tugas yang sedang dihadapi. 

“Tapi aspek psikologisnya besar. Faktor-faktor musik seperti lirik, tempo, dan ritme bersatu untuk membangkitkan respons emosional,” ujar Stork. 

Kamu tipe orang yang berolahraga sambil mendengerkan musik atau nggak nih, Millens? (IB24/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024