BerandaHits
Kamis, 17 Sep 2025 13:01

Memantik Asa Sineas Muda dengan Lawang Sewu Short Film Festival 2025

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat membuka LSSFF bersama Hanung Bramantyo. (Humas Pemkot)

Diselenggarakan sebagai ruang kreatif untuk menumbuhkan bibit baru di dunia perfilman, rangkaian kegiatan Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025 akan berlangsung dari Oktober hingga Desember.

Inibaru.id - Selain di ruang-ruang komunitas dan kolektif di akar rumput, dengung festival film seakan redup di Kota Semarang. Situasi ini jauh berbeda dibanding kota-kota seperti Yogyakarta, Bandung, atau Jakarta yang bahkan telah menggelar event tahunan sejak lama.

Berangkat dari situlah Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang resmi meluncurkan Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) tahun ini. Peluncuran LSSFF perdana dilakukan di Gedung Ki Narto Sabdo pada Senin (15/9/2025) lalu.

Festival ini digelar sebagai ruang kreatif bagi sineas muda untuk berkarya sekaligus membangkitkan Semarang sebagai "kota sinema", sebagaimana diungkapkan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng. Menurutnya, festival ini penting untuk masa depan industri kreatif.

“Saya berharap festival ini melahirkan sineas-sineas muda yang berani mengangkat narasi lokal, yang membangun ruang kolaborasi, yang menjembatani tradisi dengan inovasi, serta mengantarkan Kota Semarang sebagai kota sineas,” ujarnya.

Potensi Perfilman Semarang

Agustina juga menegaskan bahwa festival ini akan menjadi tonggak baru pertumbuhan industri kreatif di ibu kota Jawa Tengah.

“Semarang itu punya potensi dan festival ini akan mendorong sinematografi di Kota Semarang. Saya yakin ini akan menjadi kota tempat konversi film pendek maupun film layar lebar. Itu akan sumbernya, inspirasinya dari Kota Semarang,” ungkapnya.

Agustin, demikian dia biasa disapa, menegaskan bahwa Pemkot siap mendukung penuh berjalannya festival. Dia berjanji, apa pun format festivalnya, pihaknya akan memberikan support semaksimal mungkin.

"Kami akan support apa pun bentuknya. Kami di Kota Semarang akan belajar,” tegasnya.

Semarang Punya Aset Berharga

Sementara itu, sutradara kenamaan Indonesia, Hanung Bramantyo, yang turut hadir sebagai juri dalam festival ini mengungkapkan bahwa Kota Semarang memiliki aset berharga untuk menjadi kota film. Sayangnya, ekosistem perfilmannya masih terbatas.

“Sebenarnya momen seperti ini sudah saya nantikan sekali. Sudah 10 tahun yang lalu sejak syuting Ayat-Ayat Cinta di Semarang, saya sudah melihat asetnya ada, bangunan ada, lokasi syuting ada," jelasnya.

Jika aset sudah ada, Hanung melanjutkan, pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana potensi ini ditata, regulasi dipermudah, dan komunitas film lokal dilibatkan.

"Festival film seperti LSSFF harus digelar secara rutin setiap tahun. Bahkan, jika diperlukan, sebaiknya ada penyelenggaraan workshop festival film internasional tahun depan," ucapnya.

Rangkaian LSSFF 2025

Turut hadir dalam pembukaan festival tahun ini adalah Samuel Wattimena yang didapuk sebagai Ketua Komite LSSFF 2025. Lelaki yang juga tercatat sebagai anggota DPR RI itu berharap, festival ini mampu membuka pintu-pintu cerita personal maupun universal di Kota Lunpia.

“Kami mengajak sineas muda untuk menyampaikan kisah-kisahnya kepada dunia dari Semarang,” ujarnya.

Sedikit informasi, rangkaian kegiatan LSSFF 2025 akan dimulai dengan gelaran Lawang Talks pada 23–26 September mendatang. Selanjutnya, Kompetisi Film Pendek akan dimulai pada 1 Oktober hingga 4 November. Di tengah-tengahnya akan ada Workshop and Minilab (23–25 Oktober).

Proses kurasi akan dilakukan pada 10–19 November, dengan para kurator antara lain Haris Yuliyanto, Gerry Junus, dan Indra Prasetya. Sementara itu, untuk para juri terdiri atas Hanung Bramantyo, Monty Tiwa, Indra Yudhistira, dan Ardian Parasto.

Rangkaian kegiatan LSSFF 2025 akan dilanjutkan dengan Semarang Film Week pada 5–7 Desember dan ditutup dengan Malam Anugerah pada 19 Desember.

Dengan hadirnya LSSFF, Pemkot Semarang berharap akan lahir sineas-sineas muda yang berani mengangkat narasi lokal dan membawa Kota ATLAS ke panggung perfilman internasional. (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: