BerandaHits
Sabtu, 3 Des 2021 10:23

Komunitas Tunarungu Tersinggung oleh Risma, Sebut Sudah Langgar UU

Tri Rismaharini dikritik komunitas tunarungu karena memaksa anak penyandang disabilitas berbicara di acara peringatan Hari Disabilitas Nasional 2021. (Gesuri.id)

Saat mengikuti acara peringatan Hari Disabilitas Internasional pada Rabu (1/12/2021), Menteri Sosial Tri Rismaharini kedapatan memaksa tuna rungu dan wicara untuk berbicara. Komunitas Tunarungu pun tersinggung dengan aksi ini dan bahkan menyebut Risma melanggar UU.

Inibaru.id - Komunitas Tunarungu, tepatnya Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) tersinggung terhadap aksi Menteri Sosial Tri Rismahirini pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional pada Rabu (1/12/2021) lalu. Saat itu, Risma kedapatan memaksa seorang penyandang disabilitas tunarungu untuk berbicara.

Nggak hanya tersinggung, Gerkatin juga menuding Risma sudah melanggar UU, tepatnya Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Dalam UU ini, diatur tentang penghormatan, perlindungan, serta pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, Millens.

"Kami tersinggung dan heran karena omongan Ibu Risma sebenarnya melanggar UU nomor 8 Tahun 2016, ungkap Gerkatin, Kamis (2/12).

Sesuai dengan UU itu pula, Gerkatin menuding UU nggak menghormati penyandang disabilitas dengan cara memaksanya berbicara dan nggak memakai bahasa isyarat. Padahal, penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara berhak untuk mengekspresikan diri dengan bahasa isyarat.

Risma Sedih dengan Kritik yang Datang Kepadanya

Mendapatkan kritik dari banyak pihak, termasuk dari komunitas tunarungu, Risma mengaku sedih. Dia bahkan mengaku nggak berniat untuk memaksa sang anak tunarungu berbicara.

"Saya nggak maksa, untuk apa saya maksa? Itu pilihan. Tapi saya ingin dia di kondisi tertentu bisa menyelamatkan dirinya. Tidak ada niat apapun dari saya, sedih saya," jelas Risma saat ditemui di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).

Komunitas tunarungu menuding Risma melanggar UU, lo. (Hops/Dok. Kemensos)

Menariknya, bantahan Risma ini nggak sesuai dengan yang dia ungkap sendiri tempo hari. Apalagi, rekaman video saat dia memaksa anak tunarungu bicara juga diunggah di akun YouTube resmi Kementerian Sosial pada Kamis (2/12/2021) lalu.

Dalam video tersebut, Risma menyebut Tuhan memberikan mulut, telinga, serta mata, sehingga sebaiknya penyandang disabilitas, khususnya yang memakai alat bantu dengar memaksimalkannya.

"Jadi karena itu, kenapa ibu paksa kalian untuk bicara, ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita. Mulut, mata, telinga," ucap Risma di video tersebut.

Risma menyebut dia nggak melarang para penyandang disabilitas tunarungu memakai bahasa isyarat. Dia hanya ingin mereka memaksimalkan anggota tubuhnya. Dia meminta hal ini karena mengenal Staf Khusus Presiden yang juga mengalami kondisi yang sama, yakni Angkie Yudistia.

Angkie sempat nggak lancar bicara, namun karena terus melatih diri, dia kini sudah bisa berbicara dengan lebih jelas. Nah, lewat dasar inilah dia meminta penyandang tunarungu mau mencoba untuk berbicara, nggak hanya memakai bahasa isyarat.

"Tidak boleh berhenti (mencoba belajar untuk memaksimalkan anggota badan). Kamu boleh belajar, boleh tetap gunakan bahasa isyarat. Tapi ibu pengin melatih kalian semua untuk tidak menyerah," lanjut Risma di video tersebut.

Kalau menurutmu, tindakan Risma yang memaksa penyandang disabilitas ini untuk berbicara sebagai hal yang bijaksana nggak, Millens? (Har, Cnn/IB09)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: