BerandaHits
Sabtu, 17 Feb 2023 14:58

Kisah Rasulullah Berjumpa Nabi Musa yang Menangis di Langit Keenam

Ada banyak kisah menarik seputar Isra Miraj seperti ketika Nabi Muhammad bertemu Nabi Musa di langit Keenam. (Ahmad Gharabli/AFP via CNN)

Ketika Nabi Muhammad sampai ke langit keenam, Beliau berjumpa dengan Nabi Musa. Namun anehnya, Nabi Musa menangis. Setelah ditanya oleh Rasulullah, Nabi Musa mengatakan bahwa ia menyesal karena umatnya sedikit padahal masa dakwahnya lebih panjang dari Nabi Muhammad.

Inibaru.id – Peristiwa Isra Miraj menjadi salah satu momen penting dalam syiar dan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Setelah Isra Miraj, Nabi menjadi lebih giat dalam menyampaikan dakwah Islam.

Muhammad SAW terlebih dahulu melakukan perjalanan Isra, dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis. Kemudian, Dia melanjutkan perjalanan Miraj dengan menunggang buroq ditemani malaikat Jibril.

Dalam perjalanan Miraj ke langit ke tujuh untuk berjumpa dengan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW bertemu nabi-nabi terdahulunya. Di langit pertama, Nabi Muhammad bertemu Nabi Adam. Selanjutnya, di langit kedua Rasul bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Dia berjumpa dengan Nabi Yusuf.

Perjalanan dilanjutkan ke langit keempat, Rasul bertemu dengan Nabi Idris. Sementara di langit kelima Dia berjumpa dengan Nabi Harun. Di langit keenam Rasul bertemu Nabi Musa, dan di lapisan langit ketujuh ada Nabi Ibrahim.

Di setiap pertemuan, Rasulullah dan para Nabi bertukar salam. Melansir NU Online, dikisahkan Nabi Musa menangis ketika Rasul menghampirinya.

Nabi Musa sedih lantaran umatnya jauh lebih sedikit dari Nabi Muhammad SAW. (via Indonesia inside)

Dengan penuh keheranan, Rasulullah bertanya kepada Nabi Musa mengapa dia menangis.

"Aku menangis, karena ada orang yang lebih muda diutus setelahku, tapi umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku," jawab Nabi Musa.

Ternyata, Nabi Musa menangis setelah tahu jumlah umat Nabi Muhammad lebih banyak dibanding kaumnya. Padahal waktu Nabi Musa berdakwah jauh lebih lama. Sebagai informasi, kisah ini bisa kamu jumpai pada kitab Umdatul Qari.

"Musa menangis karena merasa sedih atas umatnya. Jumlahnya lebih sedikit dibanding umat Muhammad, dan keutamaannya kalah dari Nabi Muhammad" (Syekh Badruddin Ahmad al-Aini, dalam kitab Umdatul Qari).

Bukannya iri ya, Nabi Musa menangis bukan karena iri. Dia menyesali umatnya yang membangkang dan melanggar perintah Allah SWT. Dia sangat menyayangkan nggak bisa memanfaatkan usianya untuk mengajak umatnya beriman kepada Allah SWT. Singkat cerita, Nabi Musa merasa gagal.

"Dikatakan bahwa, Musa menangis bukan karena hasud (iri). Naudzubillah! Di alam itu tidak ada lagi sifat hasud bagi tiap-tiap orang Mukmin, terlebih hamba pilihan Allah. Musa hanya merasa menyesal karena tidak bisa meraih pahala yang seharusnya bisa mengangkat derajatnya di sisi Allah SWT," (Syekh Badruddin Ahmad al-Aini, dalam kitab Umdatul Qari).

Meskipun bisa dibilang peristiwa Isra Miraj merupakan titik penting dalam perjalanan dakwah Nabi, namun ini nggak bisa dengan mudah diterima. Bahkan banyak orang yang waktu itu menganggap Nabi sudah gila.

Banyak juga pengikut yang keluar dari Islam. Memang, jika dilogika, tentulah peristiwa ini sangat sulit percaya. Bagaimana bisa ada seorang manusia yang bisa melakukan perjalanan dari Makkah menuju Yerussalem hanya dalam semalam.

Jarak antara Makkah dengan Yerussalem adalah 1.500 km atau setara dengan 40 hari perjalanan dengan unta. Belum lagi perjalanan dari Masjidil Aqsha menuju ke langit yang terdengar mustahil.

Tapi, bagi orang yang benar-benar beriman pada Allah dan Rasul-Nya, nggak ada yang nggak mungkin. Justru, keimanan mereka makin tebal dan mantap jika Muhammad merupakan Rasul Allah.

Meskipun sudah sering mendengar cerita Isra Miraj, rasanya nggak bosan ya? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: