BerandaHits
Sabtu, 31 Mei 2024 14:00

Kecoak di Indonesia adalah Warisan Bangsa Penjajah

Kecoak di Indonesia dulu dibawa oleh kapal dagang para penjajah. (Mongabay/Lenny Worthington)

Sebelum kedatangan bangsa penjajah, ternyata nggak ada kecoak di Nusantara. Lantas, kok bisa sampai ke sini?

Inibaru.id – Sudah jadi rahasia umum jika kecoak adalah salah satu hewan yang paling dibenci di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tapi, kamu tahu nggak kalau kecoak ternyata bukan hewan asli Indonesia?

Asal kamu tahu saja, sebelum bangsa Eropa datang ke Nusantara, masyarakat kita nggak mengenal kecoak, lo. Tapi, kedatangan bangsa Eropa saat mencari rempah-rempah ternyata diiringi dengan kedatangan kecoak yang menumpang kapal-kapal mereka sekitar 390 tahun silam. Seperti apa ya ceritanya?

Peneliti Theo Evans dari University of Western of Australia dan Qian Tang dari departemen Evolutionary Biology Harvard University mengungkap bahwa jenis kecoak di Indonesia adalah blatella germanica yang banyak ditemui dari kawasan India Timur serta Bangladesh. Mereka meneliti kecoak dari 17 negara yang ada di enam benua berbeda untuk mengetahui bagaimana kecoak ini bisa menyebar ke seluruh dunia.

Jadi, awalnya kecoak ini kali pertama "bermigrasi" ke luar Teluk Benggala adalah pada 1.200 tahun lalu, Millens. Mereka menumpang kendaraan para pedagang serta para tentara dari Kekhafilahan Ummayah dan Abbasiyah menuju ke barat.

Nah, kurang lebih 390 tahun yang lalu, kecoak-kecoak dari India Timur dan Bangladesh ini kemudian ikut naik ke kapal-kapal dagang Eropa seperti yang dimiliki British East India Company dan Dutch East Indies Company (VOC).

Kecoak ikut kapal dagang para penjajah dan akhirnya sampai di Nusantara 390 tahun lalu. (Maisyafarhati)

“Kecoak-kecoak ini kemungkinan besar ikut kapal-kapal ini sampai ke Asia Tenggara pada awal abad ke-17. Dari situlah, kecoak kemudian menyebar ke berbagai wilayah,” ungkap Evans dan Tang sebagaimana dilansir dari Detik, Rabu (29/5/2024).

Tapi, nggak semua kecoak turun dari kapal-kapal dagang para penjajah di Nusantara. Ada yang kemudian ikut berlayar hingga ke Eropa saat kapal-kapal tersebut membawa rempah-rempah. Gara-gara itulah, tepatnya pada 270 tahun lalu, kecoak mulai hadir di Benua Biru.

Masifnya transportasi laut kemudian membuat kecoak-kecoak ini menyebar hingga ke seluruh dunia 120 tahun lalu. Sejak saat itu pulalah, manusia menganggap kecoak sebagai salah satu hewan paling menjijikkan dan dibenci.

“Perdagangan global diyakini jadi salah satu alasan mengapa kecoak bisa ditemukan di seluruh dunia. Kami bahkan menemukan fakta kalau kecoak menyebar di kawasan Asia Utara sampai Asia Timur seperti Tiongkok dan Korea kurang lebih 170 tahun lalu,” lanjut Evans.

Nggak disangka, ternyata salah satu warisan bangsa penjajah yang masih bisa kita lihat di Indonesia sampai sekarang adalah kecoak! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Cuaca Ekstrem Sepekan Terakhir, Banjir di Demak Meluas hingga Tiga Kecamatan

8 Feb 2025

Mi Ayam Pak Teguh; Kuliner Legendaris di Semarang yang Hanya Buka Tiga Hari Sepekan

8 Feb 2025

Tiada Lagi Hallyu Wave di Penghargan Grammy, BTS Belum Terganti?

8 Feb 2025

Tiga Bulan Terendam Banjir, Warga Sayung Mulai Harapkan Bantuan

8 Feb 2025

Jeda Empat Tahun, Komik 'Yotsuba' Seri ke-16 akan Dirilis pada 26 Februari 2025

8 Feb 2025

Berkat Gas Rawa, Warga Grobogan Tetap Tenang saat Elpiji Langka

8 Feb 2025