BerandaHits
Senin, 16 Jun 2019 10:27

WHO Tetapkan Kecanduan Bermain Gim sebagai Gangguan Mental

Kecanduan bermain gim termasuk penyakit mental. (Duniagame)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan kecanduan bermain gim dalam kategori gangguan mental. Perilaku kecanduan bermain gim itu termasuk dalam kategori ICD-11.

Inibaru.id – Seseorang yang lebih mementingkan bermain gim dibanding melakukan kegiatan positif lainnya dianggap mengalami gangguan perilaku (behavioral disorder). Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono.

Penggolongan itu berdasarkan penetapan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organizations (WHO) yang memasukkan kecanduan gim (game disorder) ke dalam versi terbaru International Statistical Classification of Diseases (ICD). Kecanduan gim masuk dalam ICD-11.

Laman Tempo (23/6/2018) menulis, ICD adalah daftar klasifikasi medis yang berisi daftar penyakit, gejala, tanda, dan penyebabnya yang dikeluarkan WHO. ICD digunakan seluruh praktisi kesehatan di dunia dan menjadi standar internasional untuk pelaporan penyakit.

Versi terbaru ICD-11 menyebut, kecanduan gim merupakan gangguan yang disebabkan faktor kebiasaan. WHO mendefinisikan kecanduan gim sebagai perilaku bermain gim, baik daring maupun luring, gim digital atau video gim dengan beberapa tanda.

Seseorang disebut sudah kecanduan gim apabila nggak dapat mengendalikan dirinya untuk bermain gim. Dia juga cenderung lebih memprioritaskan bermain gim dibanding beraktivitas lainnya. Meski sudah tahu konsekuensi negatifnya, seseorang yang kecanduan gim akan terus menerus bermain.

Kecanduan gim ini berdampak pada pola perilaku, baik terhadap pribadi, keluarga, sosial, pekerjaan, pendidikan, maupun area penting lainnya. Dampak tersebut dapat terlihat jelas selama kurang lebih 12 bulan.

Wah, kalau di sekitarmu ada yang menunjukkan gejala-gejala tadi, segera diperiksakan ya, Millens. (IB24/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024