BerandaHits
Minggu, 20 Feb 2021 22:33

Kecakapan Public Speaking Jadi Kunci untuk Menciptakan Konten yang Baik

Hamdan Alkafie, memberikan contoh public speaking yang baik. (Inibaru.id/ Audrian F)

Hamdan Alkafie, News Anchor Metro TV membeberkan tips kalau mau bikin konten yang berkualitas harus punya kemampuan public speaking yang baik. Penasaran seperti apa? Simak artikel berikut ya.<br>

Inibaru.id - Ngomong di depan banyak orang memang bukan perkara mudah. Jangankan orang biasa, artis dan public figure sekelas Nia Ramadhani saja beberapa waktu lalu tampak kagok saat didapuk jadi MC bareng Raffi Ahmad di acara Tiktok Award Indonesia. Walhasil, istri Ardi Bakrie itu diganjar cibiran pedas warganet.

Di sisi lain, warganet pun mengomentari dan mengapresiasi kinerja Raffi Ahmad (partner panggung Nia saat itu) sebagai MC dengan ucapan, “Pantes aja gajinya Raffi Ahmad gede”.

Dari kasus Nia Ramadhani kita belajar bahwa seorang public figure yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia hiburan dan menghadapi banyak orang pun tidak menjadi jaminan memiliki kemampuan public speaking yang mumpuni. Terus musti gimana dong?

Hamdan Alkafie, salah seorang News Anchor Metro TV saat menjadi pembicara di seminar kerja sama Santrendelik dan Media Group menjelaskan banyak hal tentang public speaking.

“Dalam sebuah survei, public speaking berada di urutan kedua dari daftar semua ketakutan seseorang,” ungkapnya pada Sabtu (20/2/2021) di Hotel Harris, Semarang.

Sebelum berbicara di depan umum ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Dalam acara yang bertajuk “Demi Konten, Ubah Nasibmu Demi Kontenmu”, laki-laki yang akrab disapa Alka itu menjelaskan kalau public speaking yang baik akan berdampak pada kualitas konten yang dibawakan. Sesuai tema tersebut dia juga menyoroti bahwa saat ini banyak orang yang menghalalkan segala cara demi konten.

Menurutnya public speaking bukanlah suatu momok kalau kita sabar mempelajari. Sejauh pengalamannya menjadi news anchor selama belasan tahun, hal utama yang menjadi kunci untuk mengasah kemampuan public speaking adalah membiasakan diri. Yap, practice makes perfect.

“Yang paling utama tentunya adalah persiapan,” tutur Alka.

Persiapan di sini tentu mencakup banyak hal. Misalnya saja mulai dari menghilangkan rasa grogi dengan mengetes suara dan intonasi, lalu juga membangun kepercayaan diri. Hilangkan semua hal yang membuat kepercayaan diri kamu luntur.

Selain itu dalam berbicara yang harus dilakukan oleh penutur adalah memahami. Selama ini beberapa orang mungkin salah langkah karena lebih memilih menghafal. Pasalnya kalau menghafal belum tentu bisa memahami antara situasi dan kondisi yang ada.

“Selanjutnya siapapun inspirasimu, be yourself!” tambahnya.

Seminar 'Demi Konten, Ubah Nasibmu dari Kontenmu' . (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Alka tahu benar, semua orang pasti punya tokoh idola yang menginspirasi. Salah satunya juga dalam hal berbicara di depan publik. Namun dalam mengasah kemampuan public speaking ini alangkah baiknya jika kamu nggak sepenuhnya mengikuti gaya tokoh idolamu. Segalanya akan lebih baik dan nyaman jika menjadi diri sendiri. Jadi, pakai gayamu sendiri ya.

Nggak berhenti di situ, hal lain yang perlu kita perhatikan adalah memahami siapa pendengar kita. Menyelami sosio-kultur pendengar jadi hal penting bagi speaker. Sebab dengan menyesuaikan pendengar, mereka akan lebih menerima kita.

“Kalau nggak pas segment akan jadi garing juga kan?” pesannya.

Namun, apapun strategi untuk mengasah kemampuan public speaking bakal percuma kalau kamu nggak membiasakan diri. Dia mencontohkan bahwa kemampuannya berbicara juga berasal dari banyak momentum yang sudah dia lakoni.

Alka juga mengingatkan jika kemampuan public speaking nggak semata-mata untuk jadi MC atau pembicara saja. Di kehidupan sehari-hari seperti menawarkan sesuatu, promosi, klien atau bernegoisasi di pasar juga butuh skill ini.

Wah, sungguh bermanfaat ya ilmu yang diberikan oleh news anchor favorit Metro TV ini. Ngomong-ngomong, kamu sendiri masih grogi nggak kalau ngomong di depan umum? (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024