Inibaru.id - “Yang harus diperbaiki adalah karakter. Cara memulainya adalah dengan kebiasaan-kebiasan baik,” ujar Mohammad Mirdal Akib, CEO Media Group pada Kamis (20/2/2021).
Pernyataan Mirdal Akib itu diungkapkannya saat dirinya menjadi pembicara di acara yang bertajuk “Demi Konten, Ubah Nasibmu dari Kontenmu”. Acara yang diselenggarakan di Hotel Harris Semarang, Jawa Tengah, itu terlaksana berkat kerja sama antara Santredelik dan Metro TV Berbagi.
Karakter yang disinggung oleh Mirdal tadi nggak lain karena dia menyoroti menjamurnya produksi konten unfaedah yang makin nggak terkontrol. Masalahnya, pembuat konten tersebut kini sudah mendaku diri menjadi influencer atau content creator.
Untuk itu Mirdal berupaya memberi edukasi. Dia banyak mencontohkan para pemuda yang punya peran pada masa perjuangan. Nama-nama besar disebut, dari Sutan Sjahrir sampai Syafrudin Prawiranegara.
“Bung Karno pada tahun 1947 meminta 10 pemuda untuk mengguncang dunia. Perkataan itu begitu ikonik sampai sekarang,” seru Mirdal di hadapan para peserta yang diatur dengan menerapkan protokol kesehatan nan ketat ini.
Dari perkataan Sukarno tersebut, Mirdal ingin menunjukan kalau pemuda harus membangun kualitas diri layaknya para pemuda ketika di zaman perjuangan dulu. Saat ini semua fasilitas dan kemudahan tersedia, maka harusnya bisa melakukan hal yang lebih.
"Lebih" dalam hal ini juga berkaitan dengan memproduksi konten. Dia menekankan agar jangan takut membuat konten berkualitas. Lebih baik membuat konten berkualitas dan berkarakter daripada asal-asalan yang cuma untuk mendapat viewer dan follower.
Bahkan, kalau misalnya gagal, Mirdal memberi saran, nggak perlu khawatir. Semua pemimpin yang sukses nggak datang begitu saja, karena di balik kesuksesan itu, ada masa ketika dia banyak mengalami kesusahan.
“Kalian kalau melihat CV seseorang itu nggak perlu terpukau. Kesuksesan itu sudah dituliskan ratusan tahun yang lalu. Tapi, lihatlah kegagalannya,” ujar Mirdal.
Terkait kegagalan, dia juga mencontohkan Thomas Alfa Edison yang sudah berkali-kali gagal dalam membuat lampu.
"Mungkin, kalau Thomas Alfa Edison menyerah, sampai sekarang kita masih memakai lampu teplok ya!" kelakarnya, yang segera disambut tawa para peserta. “Intinya, nikmati dulu prosesnya!”
Apa pun kondisi pemuda saat ini, lanjutnya, Mirdal meyakini bahwa semua itu merupakan bagian dari proses mencari jati diri. Dengan karakter yang terus diperbaiki, dia yakin para pemuda ini nantinya akan menjadi pemimpin negeri.
Hm, petuah yang menarik dari petinggi Media Group ya, Millens. Kalau kamu masih merasa muda atau punya jiwa muda, mungkin inilah saatnya membuat hidupmu bermanfaat dengan membuat konten yang mencerahkan, jangan malah sebaliknya! (Audrian F/E03)