BerandaHits
Minggu, 23 Jul 2022 13:10

Kebo Bule Keraton Surakarta Mati Terkena PMK, Perayaan Malam 1 Sura Bagaimana?

Kebo bule Keraton Surakarta mati terpapar PMK. (Detik)

Salah satu kebo bule kebanggaan warga Solo mati karena Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Apakah itu berarti kebo bule absen dalam kirab malam 1 Suro tahun ini?

Inibaru.id – Seekor kebo bule Keraton Surakarta mati karena terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Kamis (21/7). Kebo bule yang sudah berusia 20 tahun itu bernama Nyai Apon.

Menurut Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng, sebelum mati kerbau tersebut kondisinya lemas dengan kuku dan mulut banyak luka, serta hidung berlendir.

Sebenarnya, sekitar seminggu sebelumnya, kebo-kebo bule milik keraton nggak terindikasi PMK. Setelah adanya kasus ini, pihak keraton langsung berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispertan) untuk meminta dokter hewan melakukan pengecekan.

Hasilnya, tujuh dari sisa 18 ekor kebo bule milik Keraton Surakarta positif terpapar PMK. Tindakan pengobatan pun langsung dilakukan agar kerbau-kerbau albino tersebut bisa selamat.

Kirab 1 Sura Tetap Berjalan

Pihak keraton langsung meminta bantuan dokter hewan dan Dispertan setempat. (Solopos/JIBI/Septian Adi Mahendra)

Karena banyaknya kerbau albino yang terpapar PMK, banyak pihak yang kemudian mempertanyakan jalannya perayaan malam 1 Sura. Ya, biasanya kebo bule menempati barisan terdepan sebagai cucuk lampah pada Kirab 1 Suro.

Dalam rangkaian kirab tersebut kebo bule akan memakan sesaji dan meminum kopi yang dihidangkan oleh abdi dalem. Usai makan sesaji, rombongan kebo bule pergi dan kirab pun dimulai.

Lantas, adanya kasus PMK yang menimpa kebo bule, pihak keraton belum mengambil keputusan tentang hal itu.

“Masih menunggu. Setiap hari ada dokter yang datang mengecek. Keputusannya mendekati Sura berdasarkan rekomendasi dokter,” jelas Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat.

Hal yang sama juga diungkap oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, kirab malam 1 Sura sebenarnya sudah diizinkan kembali digelar secara meriah. Tapi, terkait dengan kebo bule, harus menunggu rekomendasi dokter.

Sejarah Kebo Bule

Kebo bule dianggap sebagai pusaka penting Keraton Kasunanan Surakarta. (Cnn/Antara Foto/Maulana Surya)

Kebo bule adalah salah satu dari sejumlah pusaka penting yang dimiliki Keraton Kasunanan Surakarta. Keberadaan kebo bule bahkan sudah ada secara turun-temurun selama ratusan tahun, tepatnya sejak Paku Buwono II (1711-1749) bertahta.

Saat itu, keraton nggak berlokasi di Surakarta, melainkan di Kartasura. Keraton hancur berantakan gara-gara peristiwa Geger Pecinan. Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo menghadiahkan kerbau berkulit putih kemerah-merahan ke Paku Buwono II.

Kerbau tersebut dimaksudkan untuk menjadi pengawal dari pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet. Sayangnya, banyak orang malah mengira kerbau bule tersebut bernama Kyai Slamet.

Karena dianggap pusaka berharga, maka kebo bule pun selalu dilibatkan dalam kirab malam 1 sura. Mereka dibiarkan berjalan dari kandangnya ke halaman keraton tanpa digiring. Biasanya sih, mereka keluar dari kandangnya setelah pukul 01.00 WIB dini hari.

Nah, semoga setelah ini nggak ada lagi kebo bule kebanggaan warga Solo yang mati kaarena PMK ya, Millens. (Det,Cnn/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: