BerandaHits
Minggu, 6 Nov 2021 13:00

Kasus Dosen Unri Dituduh Cium Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi, Sampai Mana?

Kasus dosen Unri dituduh mencium dan melakukan pelecehan seksual ke mahasiswi menjadi sorotan. (Bertuahpos)

Universitas Riau (Unri) geger. Seorang mahasiswa Unri melaporkan dosennya dengan dugaan pelecehan seksual. Sang dosen dituduh mencium mahasiswi tersebut. Seperti apa ya kelanjutan kasus ini sekarang?

Inibaru.id – Belakangan ini Universitas Riau (Unri) digegerkan dengan kasus dugaan dosen Unri mencium mahasiswi saat bimbingan skripsi. Dugaan pelecehan ini pun menyebar lewat sebuah video yang viral di aplikasi perpesanan Whatsapp Group (WAG).

Dalam video itu, terlihat seorang mahasiswi yang duduk sendirian dan menceritakan kisah dugaan pelecehan seksual tersebut. Dia mengaku sebagai sedang belajar di jurusan hubungan internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Unri dan angkatan 2018.

Nah, soal pelecehan saat bimbingan skripsi, kejadiannya pada Rabu (27/10/2021) sekitar pukul 12.30 WIB. Bimbingan tersebut dilakukan di lingkungan kampus dan di dalam ruangan hanya ada sang mahasiswi dan dosen pembimbingnya.

Usai menanyakan sejumlah hal soal kehidupan pribadi sang mahasiswi, sang dosen kemudian mengeluarkan kata-kata yang membuatnya nggak nyaman.

“Beberapa kali mengatakan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman. Seperti ‘I love you’ dan membuat saya terkejut,” keluh sang mahasiswi.

Nah, dia juga bercerita kalau saat akan pamit, tangannya digenggam sang dosen, dia pun dirayu. Setelahnya, kening dan pipi sebelah kiri sang mahasiswi dikecup oleh sang dokter. Sang mahasiswi kemudian keluar dengan ketakutan.

“Saya langsung meninggalkan ruang dekan dan kampus dengan gemetar,” ujar sang mahasiswi.

BEM dan Polisi Sudah Mendapatkan Laporan

Wakil Ketua BEM Unri Razali megaku sudah mendapatkan laporan terkait dugaan pelecehan seksual ini. Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).

Sang mahasiswi sudah melaporkan kasus ini ke polisi. (Riauaktual)

Nggak cukup, sang mahasiswi ternyata juga sudah melaporkan kasus ini ke Mapolresta Pekanbaru pada Jumat (5/11) pukul 15.20 WIB. Dia datang ke polisi bersama dengan keluarga dan rekan-rekannya.

Satu hal yang pasti, pihak BEM akan memberikan pendampingan terhadap sang korban yang sedang mengalami trauma. Selain itu, BEM juga bakal mendukung korban untuk berkonsultasi ke Lembaga Perlindungan Perempuan.

Mendapatkan Tanggapan dari Pihak Unri

Rektor Unri Profesor Aras Mulyadi nggak tinggal diam dengan kasus pelecehan seksual di kampusnya. Dia pun sudah memerintahkan pembentukan tim pencari fakta (TPF). Meski mengedepankan asas praduga tak bersalah, dia menjamin korban juga bakal memberikan perlindungan.

“Rektor akan memberikan perlindungan sebagaimana diatur dalam Permen Ristekdikti Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi,” ujar Aras, Jumat (5/11).

Nah, yang diduga menjadi pelaku adalah Dekan FISIP dengan inisial SH. Hanya, saat dikonfirmasi, sang dekan yang bernama asli Syafri Harto mengaku memang menjadi dosen pembimbing sang mahasiswi, namun membantah telah melakukan pelecehan seksual.

Kalau menurut Syafri menyebut sang mahasiswa menangis saat bimbingan di ruangannya karena banyak bercerita soal sulitnya kehidupan di keluarganya. Dia mengaku mengantarkan sang mahasiswi keluar ruangan saat masih menangis.

Nggak terima dengan tuduhan ini, Syafri bahkan mengancam akan menuntut balik hingga Rp 10 miliar. Dia juga akan melaporkannya ke polisi dalam waktu dekat dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Hm, semoga kasus pelecehan seksual di Unri ini benar-benar bisa terungkap kebenarannya, ya Millens. (Oke, Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: