BerandaHits
Sabtu, 29 Agu 2025 13:27

Kasus Brimob Lindas Ojol hingga Tewas, Polri Pastikan Akan Cepat dan Transparan

Ratusan pengendara ojol mengiringi kepergian Affan Kurniawan. (Antara Foto/Fauzan via Suara)

Affan Kurniawan bukan peserta aksi, hanya ojol yang dapat order di dekat lokasi demo. Tapi dia jadi korban, ditabrak lalu dilindas rantis anggota Brimob yang kemudian memilih kabur. Terkait kasus brimob lindas ojol ini, kepolisian berjanji akan mengusut dengan cepat dan transparan.

Inibaru.id - Teriring lantunan doa panjang, ratusan pengemudi ojek online (ojol) mengiring kepergian Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat mengamankan demonstrasi di Gedung DPR/MPR pada Kamis (28/8/2025).

Affan bukan peserta aksi protes terhadap institusi DPR yang berakhir ricuh pada sore hari itu.Saat kejadian, lelaki 21 tahun ini tengah mengantarkan pesanan. Nahas, rantis barakuda yang melaju kencang menabrak dan melindasnya, lalu kabur meninggalkan dirinya yang terkapar di tengah jalan.

Situasi semakin memanas manakala si penabrak justru kabur. Massa pun segera mengejar kendaraan tersebut. Selain Affan, ada pengendara ojol lain yang juga menjadi korban aparat. Korban bernama Umar Amarudin yang mengalami luka parah, tapi nggak meninggal.

Umar sempat dikabarkan meninggal, tapi keluarga korban membantahnya. Lelaki asal Sukabumi yang luka pada bagian kepala dan dada itu saat ini tengah menjalani perawatan di RS Pelni Jakarta.

Pengemudi Rantis Lakukan Pelanggaran

Banyak orang menyayangkan kejadian ini. Indonesia Police Watch (IPW) menilai, pengejaran oleh rantis Brimob hingga melindas pengemudi ojol adalah pelanggaran prosedur karena pengemudi nggak dalam posisi membahayakan petugas polisi dan objek vital sudah terlindungi.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, pengejaran para pelaku unjuk rasa adalah kesalahan prosedur dan pendorongan massa aksi oleh rantis Brimob harus dalam posisi rantis berjarak dengan massa aksi di depannya agar bisa melakukan kontrol pengamanan dan pergerakan.

"Rantis tidak boleh dalam posisi blind spot dengan massa aksi karena rawan bagi keamanan personil polisi serta massa aksi tersebut," tuturnya, Kamis (28/8).

Berdasarkan video yang beredar, Sugeng mengungkapkan, rantis brimob yang melindas korban terlihat melakukan pelanggaran. Rantis nggak berada dalam posisi memantau massa, justru berpotensi ada dalam kerumunan massa yang berbahaya bagi petugas dalam rantis.

"Rantis tampak tidak dalam kesatuan komando dengan pimpinan lapangan. Hal ini terbukti saat rantis bergerak sendiri, bahkan melarikan diri dari kejaran massa," paparnya. "Padahal, dalam posisi melarikan diri itu bisa terjadi potensi korban lain."

Tangkap Brimob Brutal 

Ilustrasi: Kendaraan taktis (rantis) Barakuda yang biasa dipakai Brimob untuk mengamankan aksi massa. (Gbp)

Dalam keterangan persnya, IPW mendesak Propam Mabes Polri untuk menangkap personil Brimob yang brutal tersebut dan melakukan proses kode etik serta hukum pidana. Mereka juga mendorong evaluasi pengamanan obyek vital DPR RI.

"Harus profesional dan terukur agar tidak terjadi korban fisik dan kematian, baik dari pihak massa aksi maupun aparat. Tanggulangi potensi kekerasan aparatur terhadap masyarakat sipil karena akan memicu kemarahan yang semakin besar terhadap pemerintah dan kepolisian," tegasnya.

Sementara itu, berkaitan dengan kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera menyatakan akan segera mengambil tindakan. Seusai menyampaikan permohonan maaf, Sigit menegaskan telah memerintahkan jajarannya untuk menangani masalah ini.

"Saya menyesali terjadinya insiden ini dan meminta maaf sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima Inibaru.id, Kamis (28/8). "Saya sudah minta Kapolda (Metro Jaya), tim dari Pusdokkes dan Karumkit Polri, dan Kadiv Propam untuk menindaklanjuti ini."

Pengusutan Akan Transparan

Kepolisian menyatakan akan bersikap tegas dalam mengusut kasus rantis Brimob yang menabrak pengendara ojol hingga meninggal dunia ini dan anggota yang terlibat bakal dihukum seberat-beratnya. Kapolda Metro Jaya yang hadir dalam pemakaman Affan menyatakan, pengusutan akan dilakukan dengan transparan.

Hal serupa juga dinyatakan Propam Polri. Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim menegaskan, pengusutan akan berlangsung secepatnya dan transparan. Kasus ini juga telah menjadi perhatian Polri dan akan melibatkan pihak eksternal.

"Proses akan dilakukan seadil-adilnya, melibatkan pihak eksternal yang profesional dan kami akan informasikan secara berkala," tutur Irjen Karim dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (29/8) dini hari. "Pelaku berjumlah tujuh orang dan sedang diperiksa."

Karim menambahkan, pemeriksaan para pelaku yang merupakan Brimob Polda Metro Jaya dilakukan di Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Barakuda yang dipakai juga telah diamankan. Merela adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M. Bharaka Y, dan Bharaka J.

Kita tunggu kelanjutannya saja ya, Gez! Buat yang hari ini mengawal jalannya aksi atau kasus anggota brimob lindas pengendara ojol ini, stay safe ya. Ingat, nggak ada yang lebih berharga dari nyawa kita! (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: