BerandaHits
Selasa, 15 Des 2025 17:09

Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok di Semarang Stabil dan Terkendali

Walikota Semarang Agustina Wilujeng saat mengecek harga bahan pokoo jelang nataru. (Humas Pemkot)

Dari hasil pantauan di pasar tradisional menunjukkan sebagian besar harga komoditas relatif stabil. Namun, terdapat kenaikan signifikan pada komoditas cabai merah.

Inibaru.id - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) tetap terkendali.

Hal itu dikonfirmasi setelah Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng bersama jajaran Forkopimda dan perangkat daerah melakukan pemantauan langsung ke sejumlah titik strategis di Kota Semarang.

Pemantauan dilakukan mulai dari Pasar Rasamala Banyumanik dan Superindo Sukun sebagai upaya menjaga stabilitas harga, mengendalikan inflasi daerah, serta memastikan stok kebutuhan masyarakat aman menjelang lonjakan konsumsi saat Nataru.

Agustina menjelaskan hasil pantauan di pasar tradisional menunjukkan sebagian besar harga komoditas relatif stabil. Namun, terdapat kenaikan signifikan pada komoditas cabai merah. Dari temuan di lapangan, harga cabai merah berada di kisaran Rp60 ribu-70 ribu per kilogram.

“Perbedaan harga ini ternyata dipengaruhi oleh jalur pasokan. Pedagang yang mengambil cabai langsung dari daerah produsen seperti Bandungan bisa menjual lebih murah dibanding yang mengambil dari pasar induk,” ujar Agustina.

Menurutnya, temuan ini menjadi catatan penting bagi ekosistem perdagangan di Semarang. Semakin pendek rantai distribusi dari petani ke pedagang, harga di tingkat konsumen akan lebih terkendali. Pemkot Semarang mendorong pola distribusi yang lebih efisien sebagai salah satu cara menekan harga saat terjadi kenaikan.

Sementara itu, hasil perbandingan, harga di pasar modern menunjukkan sejumlah komoditas justru lebih murah seperti beras, telur, dan daging ayam. Dari sisi ketersediaan, Agustina memastikan stok di pasar modern dalam kondisi aman. Untuk pasar tradisional, perhatian khusus diberikan pada komoditas telur.

“Telur ini demand-nya sangat tinggi, sedangkan pemantauan stok saat ini masih dihitung per dua hari. Ini yang kami anggap cukup riskan, sehingga suplai harus benar-benar dijaga,” jelasnya.

Pemkot Semarang, lanjut Agustina, tengah menyiapkan formula pengawasan suplai telur secara lebih ketat, termasuk memastikan pasokan dari peternak telur di Kota Semarang agar stok tetap terjaga dan nggak terjadi penurunan pasokan di pasaran.

Sebagai langkah intervensi langsung, Pemkot Semarang juga tengah mempersiapkan operasi pasar yang direncanakan mulai 21 atau 22 Desember 2025.

Operasi pasar ini akan melibatkan lintas sektor, mulai dari Dinas Perdagangan, Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Bulog, hingga dukungan Korpri, Dharma Wanita, PKK, dan mitra pangan lainnya.

“Yang penting adalah harga bisa ditekan dan stok di masyarakat tetap aman. Pasar murah ini juga kami dorong melibatkan pedagang besar dan pasar modern, supaya perputaran ekonomi tetap merata,” kata Agustina.

Selain menjaga stabilitas harga dan stok, Pemkot Semarang juga terus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng, mengingat sebagian besar pasokan pangan berasal dari luar daerah. Koordinasi ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi penurunan pasokan dan memastikan intervensi cepat jika terjadi gangguan distribusi.

Agustina menegaskan, pemantauan akan terus dilakukan secara berkala hingga akhir tahun, termasuk pemantauan BBM di SPBU serta kesiapan kota menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat selama libur Nataru.

Di akhir, Agustina mengimbau para pedagang untuk nggak memanfaatkan momentum akhir tahun dengan menaikkan harga secara nggak wajar atau istilahnya mremo.

“Kalau mremo, justru risikonya besar. Pemerintah provinsi dan kota bergerak, operasi pasar jalan, intervensi ada. Jadi, lebih baik berdagang secara wajar agar ekonomi tetap sehat,” tegasnya. (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: