BerandaHits
Selasa, 24 Okt 2022 14:16

Jateng Hadapi Ancaman Resesi dan Krisis Pangan 2023 dengan Optimistis

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ancang-ancang menghadapi resesi dan prediksi krisis pangan di masa depan. (Jatengprov)

Seluruh dunia sedang bersiap menghadapi ancaman resesi dan krisis pangan yang diperkirakan bakal terjadi pada 2023. Dengan menerapkan langkah antisipasi, Pemprov Jateng optimistis bisa menghadapi hal itu dengan baik.

Inibaru.id - Apakah kamu termasuk anak muda yang khawatir dengan ancaman resesi di 2023? Ya, nggak ada salahnya merasa waswas, tapi nggak perlu berlebihan ya, Millens!

Nah, agar perasaanmu tetap tenang meski wacana tentang datangnya resesi semakin bertubi-tubi, coba simak bagaimana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ancang-ancang menghadapi resesi dan prediksi krisis pangan di masa depan.

Jateng adalah produsen pangan strategis seperti padi, jagung, dan kedelai. Menurut Data Sistanbun Jateng, kecuali kedelai, produksi bahan pangan tersebut masih aman dan melebihi kebutuhan.

Meski begitu, Pemprov Jateng tetap merancang langkah antisipasi dengan mengoptimalisasi musim tanam, meningkatkan stok produksi, dan mengintervensi harga.

Optimalisasi Musim Tanam

Tercatat realisasi produksi padi hingga September 2022 mencapai 8.238.177 ton. Prediksi tahun 2022 untuk produksi bisa mencapai 9.579.069 ton, atau sekitar 5,5 juta ton beras.

Pada 2020 produksi beras mencapai 5,43 juta ton. Sedangkan produksi beras di tahun 2021 atau sekitar 5.531.297 ton beras.

Adapun, untuk produksi jagung hingga September 2022 mencapai 3.047.712 ton. Sementara, produksi kedelai hingga bulan yang sama baru mencapai 47.246 ton.

Plt Kabid Tanaman Pangan Indri Nur Septiorini mengatakan masih optimistis dengan produksi tanaman pangan di 2023. Meski demikian, pihaknya mengakui kondisi harga dan ketersediaan pangan juga berpaut dengan stabilitas ekonomi dan pasokan energi.

“Harus kerja antarsektor seperti (dinas) ketahanan pangan dan (dinas) perdagangan,” ujar Indri, dihubungi via telepon Sabtu (22/10/2022).

Meningkatkan Stok Produksi

Stok bahan pangan seperti beras dan jagung aman dan melebihi kebutuhan. (Tribunjateng/Hermawan Endra)

Untuk mempercepat hasil pertanian, faktor SDM sangat menentukan dalam pencapaian target produksi. Oleh karena itu kompetensi petani dan petugas harus terus ditingkatkan dengan berbagai pelatihan.

Pendampingan dan pengawalan dalam pengamanan pertanaman dilakukan oleh Petugas Pengamat organisme penggangu tanaman (OPT) melalui peramalan, pengendalian OPT.

“Insyaallah kita optimis. Tentu saja tidak semata-mata optimis, kita juga ada strategi untuk mengantisipasi hal-hal yang banyak dikhawatirkan oleh banyak pihak termasuk kami. Dengan strategi dan usaha kami optimis (memasuki 2023),” imbuhnya.

Mengintervensi Harga

Beberapa strategi telah dirancang untuk menstabilkan harga dan pasokan. Di antaranya program subsidi kepada konsumen atau produsen yang disesuaikan dengan kondisi harga pangan saat itu.

“Kita akan terapkan subsidi dengan APBD untuk harga naik atau turun. Selama ini kan dengan CSR. Anggaran sudah disiapkan cuma cara mengoperasionalkan secara administrasi kita rembug TAPD dan inspektorat. Prinsipnya harga naik atau turun, bisa kita subsidi harga plus bantuan distribusi,” urainya.

Nah, jika Jawa Tengah optimistis menghadapi tantangan resesi atau pun krisis pangan di 2023, seharusnya kamu juga yakin bisa melewatinya dong, Millens! (Siti Khatijah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024