BerandaHits
Kamis, 25 Jun 2025 11:28

Jangan Mudah Tergiur Beli Sepeda Motor Bekas dengan Kode 'Matel On' Di Forum Jual Beli

Banyak sepeda motor bekas yang dijual di forum jual beli dengan kode 'matel on'. (Tangerangkota)

Di forum jual beli kendaraan bekas, sepeda motor dengan kode 'matel on' memang menggiurkan, tapi berisiko membuatmu terkena masalah di kemudian hari. Mengapa?

Inibaru.id – Dulu, tempat jual beli kendaraan bekas hanya bisa ditemukan secara luring via dealer. Namun, kini kita bisa membelinya secara daring, bahkan ada marketplace khususnya.

Teknologi ini tentu saja memudahkan penjualan dan pembelian. Keuntungannya, platform tersebut telah disertai harga jual, sehingga pembeli bisa menyesuaikan barang dengan bujet yang dimiliki. Namun, seiring dengan kemudahan, membeli kendaraan secara daring juga bisa berisiko kalau kita kurang hati-hati.

Risiko itu akan semakin tinggi ketika kita tergiur pada harganya yang super-miring. Yap, di forum jual-beli daring, nggak jarang kita menemukan kendaraan yang harganya jauh lebih murah dari pasaran. Inilah yang perlu kamu perhatikan.

Cermatilah penawaran kendaraan yang menambahkan informasi seperti "STNK only" atau "matel on". Istilah pertama tentu kita tahu bahwa kendaraan itu hanya memiliki STNK sebagai surat kepemilikan, tanpa BPKB yang merupakan syarat sah kepemilikan kendaraan. Lalu, bagaimana dengan "matel on"?

Mengenal Kendaraan Bermasalah

Gio, seorang pemilik showroom asal Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, mengungkapkan, “matel on” adalah singkatan dari “mata elang on duty”. Mata elang di sini merujuk pada sebutan untuk para debt collector, orang-orang yang bertugas mencari kendaraan yang mengalami kredit macet.

“Kalau ada tulisan ‘matel on’, artinya motor itu sedang diburu oleh debt collector. Bisa jadi dulunya dibeli secara kredit, tapi pembayarannya macet,” ungkap Gio, dinukil dari Kompas, Selasa (24/6/2025).

Sepeda motor dengan kode 'matel on' sudah diincar debt collector. (Kompas/Ilham Karim)

Debt collector, Gio melanjutkan, punya sistem dan aplikasi yang berguna untuk melacak unit kendaraan dengan memasukkan nomor polisi atau rangka. Inilah yang dipakai untuk melacak kendaraan dengan kredit macet.

"Meski motor berpindah tangan ke pemilik baru, selama berstatus 'belum lunas', kendaraan itu akan tetap mereka sita," tuturnya.

Dijual Tanpa BPKB

Gio mengatakan, motor-motor matel on biasanya dijual hanya dengan kelengkapan STNK, tanpa BPKB. Harganya memang menggoda, bahkan ada yang hanya satu jutaan rupiah. Namun, risiko di baliknya bisa bikin pusing tujuh keliling.

“Jangan sampai tergiur harga murah. Pastikan beli motor bekas yang legal dan lengkap dokumennya, mulai dari STNK, BPKB, nomor mesin, sampai nomor rangka yang sesuai. Kalau ada istilah 'matel on' atau 'STNK only', bisa-bisa kendaraan yang dibeli malah disita debt collector di pinggir jalan, kan bikin rugi?” pesan Gio.

Masih nggak percaya? Coba deh cek lapak jual beli di media sosial; kamu pasti menemukan banyak motor bekas dengan label "matel on" yang dijual dengan harga tak wajar. Artinya, kendaraan itu dijual hanya mengandalkan STNK dan tanpa dokumen pelengkap yang sah.

Sebagai calon pembeli, kamu harus ekstra hati-hati. Apalagi jika belum terlalu paham soal kondisi pasar dan status dokumen kendaraan. Jangan sampai, karena ingin motor murah, kamu justru berakhir kena masalah hukum atau motormu tiba-tiba “diangkut” saat parkir.

Membeli motor bekas memang bisa jadi solusi hemat, tapi tetap harus rasional. Ingat, harga murah bukan jaminan aman. Kalau ada tulisan “matel on”, sebaiknya langsung skip saja. Lebih baik cari yang nggak jauh dari harga pasaran dengan surat-surat lengkap agar nggak waswas di kemudian hari. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: