BerandaHits
Sabtu, 5 Nov 2021 10:54

Ironi Siti Nurbaya Nggak Peduli Deforestasi, Disambut Banjir Bandang di Batu, Malang

Banjir bandang di Batu, Malang, Jawa Timur datang sehari usai cuitan Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar yang terkesan nggak peduli deforestasi. (Twitter@walhinasional)

Pada 3 November 2021, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar menulis cuitan yang isinya terkesan nggak peduli deforestasi. Sehari setelahnya, 4 November 2021, banjir bandang di Batu, Malang, memicu kerusakan luar biasa. Sayangnya, ada dugaan banjir bandang ini disebabkan oleh kerusakan alam. Sangat ironis!

Inibaru.id – Ironis, satu kata ini cukup untuk menggambarkan kontrasnya cuitan Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar yang seharusnya memperhatikan alam namun justru terkesan nggak mempedulikan deforestasi. Yang lebih ironis, hanya sehari usai cuitan itu mendapat kecaman banyak pihak, Kawasan Batu, Malang, dilanda banjir bandang yang mengerikan. Besar kemungkinan bencana ini juga dipicu oleh kerusakan alam.

Pada Rabu (3/11/2021) di akun Twitternya @SitiNurbayaLHK menuliskan cuitan yang sangat kontras dengan jabatan yang dia emban.

“Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi," tulisnya.

Cuitan ini langsung dikritik habis-habisan warganet. Bahkan, Yayasan Madani Berkelanjutan sampai mengeluarkan kritik kalau Indonesia hanya tinggal punya waktu sampai 2030 untuk memperbaiki kondisi alam, termasuk mengatasi deforestasi alias penggundulan hutan yang seperti sulit untuk dihentikan. Kalau nggak, kita bakal menjadi salah satu negara yang paling parah terdampak perubahan iklim.

Sudah jadi rahasia umum, Millens kalau kerusakan alam, termasuk yang dipicu oleh deforestasi bisa menyebabkan bencana alam. Sayangnya, hal ini pulalah yang diduga memicu banjir bandang yang sangat mengerikan di Batu, Malang, pada Kamis (4/11), atau hanya sehari usai cuitan sang menteri memicu kontroversi.

Banjir bandang di Kota Batu, Malang. (Kompas /Dok. BPBD Kota Batu)

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, banjir bandang ini terjadi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang ada di lereng Gunung Arjuno. Gara-gara banjir bandang ini, 15 orang dilaporkan terseret. Empat orang sudah ditemukan selamat. Namun, ada dua orang yang ditemukan meninggal dunia.

“Tinggal 11 orang yang belum ditemukan,” ungkap Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim, Jumat (5/11).

Aliran air yang sangat deras ditambah dengan batang-batang dan ranting pohon, bebatuan, lumpur, hingga puing bangunan awalnya terlihat di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji. Setelahnya, desa-desa lain seperti Bulukerto, Tulungrejo, Padangrejo, hingga Sidomulyo pun ikut terdampak.

Nggak hanya di Kota Batu, banjir bandang terus berlanjut hingga ke Kota Malang. Permukiman yang ada di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen juga sampai terendam. Sejumlah rumah di Kelurahan Jatimulyo juga terendam air, sampah, dan material lainnya hingga sekitar 10 cm.

Dilaporkan, satu jembatan sampai mengalami kerusakan akibat banjir bandang ini, empat kendaraan juga hanyut. Tiga mobil dan 28 sepeda motor rusak, 17 unit rumah rusak, 6 kandang hewan rusak berat, dan 8 ekor hewan ternak juga hanyut.

Apa yang terjadi di Batu, Malang, menjadi tanda bahwa masyarakat dan khususnya pemerintah masih belum benar-benar memperhatikan alam. Lantas, jika Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri LHK saja sampai terkesan nggak begitu memperhatikan deforestasi, apa yang bisa kita lakukan? (Sua, Det, Cnn, Oke, Tem/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: