BerandaHits
Rabu, 27 Feb 2024 10:51

Indonesia Alami Hari Tanpa Bayangan, BRIN: Suhu Nggak Terlalu Panas

Hari tanpa bayangan merupakan fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. (Sindonews/Yulianto)

Hari tanpa bayangan imbas pergerakan semu Matahari di sekitar khatulistiwa sudah mulai terjadi di Indonesia, tepatnya berawal di NTT. Meski posisi matahari berada tegak lurus, nggak lantas membuat suhu jadi tinggi.

Inibaru.id - Beberapa kota bakal mengalami fenomena hari tanpa bayangan periode pertama 2024 yang telah dimulai pada Rabu, (21/2/2024). Imbas pergerakan semu Matahari di sekitar khatulistiwa itu awali di Baa, Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tengara Timur, saat kulminasi utama tercapai pada pukul 12.01.29 WITA.

Hari tanpa bayangan merupakan fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomena itu disebut sebagai kulminasi utama.

Posisi Indonesia berada di ekuator, sehingga kulminasi utama Indonesia terjadi dua kali dalam setahun dengan waktu yang nggak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa. Kulminasi utama terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut.

Khusus untuk Kota Jakarta, fenomena ini akan terjadi pada 4 Maret 2024, yang mana kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB. Fenomena ini juga akan terjadi pada 8 Oktober 2024, dengan kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.

Matahari akan berada tepat di garis Lintang khatulistiwa 0 derajat pada 21 Maret 2024.

Apakah Suhu akan Panas?

Ilustrasi: Walaupun matahari berada tegak lurus, kalau ada awan suhu nggak terlalu panas. (Unsplash)

Kamu pasti penasaran apakah fenomena hari tanpa bayangan ini akan membuat suhu makin panas, kan? Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan menjelaskan hari tanpa bayangan yang akan terjadi di wilayah Tanah Air nggak akan memicu cuaca panas terik. Pasalnya, sekarang Indonesia masih berada pada musim hujan yang membuat awan-awan masih menyelimuti langit.

"Walaupun matahari berada tegak lurus, kalau ada awan suhu nggak terlalu panas," kata Eddy, dikutip dari Antara (22/2).

Meski begitu, Eddy menyebut Pulau Jawa berpotensi terkena dampak kenaikan suhu udara saat fenomena hari tanpa bayangan. Wilayah yang akan terdampak adalah Pantai Utara Jawa, terkhusus Jakarta, Semarang, Pekalongan, hingga Pemalang. Suhu udara di wilayah-wilayah tersebut diperkirakan bakal mencapai sekitar 29, 30, dan 31 derajat Celsius. Sementara di Bandung sekitar 27, 28, dan maksimal 29 derajat Celsius.

Tapi jangan khawatir, peningkatan suhu tersebut nggak akan terlalu berdampak karena banyak tutupan awan.

"Panas nggak? Sebenarnya panas, tetapi awan-awan masih banyak. Jadi, awan-awan melindungi. Jangan bayangkan Indonesia seperti di Timur Tengah yang nggak ada awan-awan," ujar Eddy.

Lebih lanjut, Eddy mengatakan gerak semu matahari saat menjelang garis ekuator juga nggak akan menyebabkan gelombang panas atau heat wave. Cuaca panas tinggi biasanya terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus saat Indonesia mengalami musim kemarau. Saat itu laut dan daratan akan menyerap panas matahari secara maksimal karena langit memiliki tutupan awan yang minim.

Banyak orang nggak mau melewatkan momentum hari tanpa bayangan yang sudah mulai menyapa Indonesia dengan cara memotret diri atau benda, Millens. Jika kamu juga nggak mau ketiggalan, maka bersiaplah! Semoga cuaca nggak sedang mendung, ya! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: