BerandaHits
Sabtu, 13 Nov 2020 11:26

Hutan Seluas Seoul di Papua Dibakar, Perusahaan Korea Membantah Jadi Pelakunya

Ilustrasi - Hutan di Papua. Perusahaan asal Korea, Korindo, dituding menjadi pelakunya. (Flickr/ ChattOconeeNF)

Perusahaan asal Korea Selatan, Korindo Group, dituding menjadi pelaku pembakaran hutan di Papua dengan luas wilayah yang terbakar hampir sama dengan Kota Seoul! Seperti apa ya bantahan mereka.

Inibaru.id – Tagar #Savepapua dan #KoreaSelatan trending di media sosial Twitter Indonesia. Jika biasanya yang terkait dengan Korea Selatan adalah selebritas K-pop, kali ini tagar ini justru terkait dengan kasus hutan di Papua yang dibakar. Korindo Group, perusahaan asal Korea Selatan dituding menjadi penyebab kebakaran hutan tersebut.

Warganet heboh dengan kasus ini karena luas hutan yang dianggap sengaja dibakar mencapai 57 ribu hektare. Lahan tersebut ada di wilayah Boven Digoel serta Merauke. Tujuan dari pembakaran hutan ini demi membuka lahan untuk menjadikannya kebun kelapa sawit.

Nah, temuan kasus ini ternyata didapat oleh Forensic Architecture yang ada di Goldsmith University, Inggris. Organisasi ini bekerja sama dengan organisasi alam Greenpeace. Menurut penelitian yang tim ini lakukan, proses pembakaran hutan secara sengaja ini dilakukan pada 2011 hingga 2016.

Ilustrasi - Pembakaran hutan untuk membuka lahan. (Flickr/ Forest Service, USDA)

Dalam penelitian ini, Forensic Architecture menerapkan analisis spasial serta arsitektural. Mereka juga memakai teknik permodelan yang canggih karena membandingkan citra satelit, data titik api, hingga data dari satelit NASA di lahan yang terbakar dari waktu ke waktu.

“Setelah kami teliti, ditemukan pola, arah, serta kecepatan pergerakan api sesuai dengan cara pembukaan lahan. Kami yakin hal ini dilakukan dengan sengaja,” ungkap peneliti senior dari Forensic Architecture Samaneh Moafi.

Moafi menambahkan jika kebakaran disebabkan oleh faktor lain, pergerakan api akan berbeda dan lebih tersebar.

Perusahaan Korea, Korindo Group membantah mereka melakukan pembakaran hutan. (Flickr/U.S. Forest Service- Pacific Northwest Region)

Perusahaan asal Korea Selatan yang dituding melakukan pembakaran ini, Korindo Group membantah mereka melakukan pembakaran hutan secara sengaja. Pembukaan lahan mereka lakukan dengan alat berat, bukannya membakar hutan. Jika terjadi kebakaran hutan, Korindo justru menuding karena warga yang memburu tikus tanah yang sering ditemukan bersembunyi di tumpukan kayu.

Korindo bahkan mengklaim kebakaran hutan ini menyebabkan kerugian finansial yang cukup besar bagi biaya operasionalnya.

Greenpeace menyebut pembukaan lahan dengan cara membakar sudah termasuk melanggar hukum, tepatnya UU Perkebunan dan UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).

Semoga saja kasusnya benar-benar terungkap dan pelakunya diadili sehingga pembakaran hutan dan lahan nggak bakal lagi terjadi, ya Millens. (Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024