BerandaHits
Rabu, 21 Jul 2020 12:40

Heboh Kabar Thermo-gun Bisa Bikin Otak Rusak, Begini Faktanya!

Ilustrasi: Thermometer Gun. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Ekonom (iya, ekonom) Ichsanuddin Noorsy menyebut thermometer gun (thermo-gun) yang sering dipakai petugas keamanan bisa merusak otak. Padahal, faktanya hal ini sama sekali nggak benar. Yuk simak seperti apa sih cara kerja dari thermometer gun agar nggak mudah termakan isu-isu nggak benar seperti ini.<br>

Inibaru.id – Semenjak pandemi Covid-19 merajalela di Indonesia, thermometer gun (thermo-gun) tentu sering kamu lihat. Benda berbentuk "pistol" ini kerap dipakai petugas keamanan di depan gedung kantor atau mal untuk mengecek suhu tubuh pengunjung.

Thermo-gun dipakai lantaran ringkas, praktis, dan nggak mengganggu ribet bagi pengunjung. Namun, belakangan tersiar kabar bahwa alat tersebut berbahaya bagi manusia. Lantaran diarahkan langsung ke kepala, ada ketakutan bahwa alat ini memancarkan radiasi yang bisa merusak otak.

Kabar ini berawal dari video yang beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp. Dalam video tersebut, terlihat Helmy Yahya sedang melakukan wawancara dengan ekonom Ichsanuddin Noorsy. Meski seorang ekonom, Noorsy justru memberikan komentar terkait penggunaan thermo-gun.

“Kalau mau periksa (suhu tubuh) saya, periksa di sini (bagian tangan). Karena thermometer (gun) itu kan dipakai untuk memeriksa kabel panas, bukan untuk temperatur manusia. Kita nggak tahu dampak kerusakannya pada otak,” ucapnya.

Ekonom Ichsanuddin Noorsy. (Media Indonesia)<br>

Sepertinya, Noorsy salah mengerti antara thermo-gun yang dipakai untuk kebutuhan industri dengan yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Keduanya berbeda, meski fungsi dan cara penggunaannya mirip.

Menariknya, isu bahwa thermo-gun memancarkan radiasi yang berbahaya bagi manusia sama sekali nggak benar karena cara kerjanya sama sekali bukan seperti itu. Alat ini justru menangkap radiasi dari objek yang diukur.

“Kalau termometer industri itu tingkat akurasinya rendah, karena dipakai untuk mengukur rentang suhu serta jangkauan yang lebih besar,” ucap Prayudi Rizky dari DNR Corporation, perusahaan penyedia alat kesehatan.

Sebagai informasi, termometer industri memiliki jangkauan pengukuran suhu lebih luas, yakni minus 50 sampai 380 derajat Celsius. Sementara, termometer klinis jangkauannya hanya 32-42 derajat Celsius.

Penggunaan thermometer gun. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Thermo-gun ditembakkan ke dahi lantaran bagian tubuh tersebut lantaran paling jarang tersentuh anggota tubuh lain sehingga suhunya cenderung stabil. Selain itu, area ini juga nggak tertutup. Ini berbeda dengan tangan yang suhunya bisa lebih hangat dari tubuh lainnya karena sering tergesek.

Dibanding thermometer anal, oral, atau axial, thermo-gun tentu jauh lebih ringkas dalam pemakaian. Inilah alasan kenapa pengukur suhu jenis tersebut lebih sering digunakan. Hm, nggak kebayang dong kalau kamu harus ngempit termometer di ketiak dulu tiap mau masuk mal atau kantor?

Lagipula, thermo-gun yang ditembakkan membutuhkan waktu lebih singkat dibanding jenis yang lain. Lebih dari itu, "senjata" baru para penjaga pintu gerbang itu juga nggak menimbulkan masalah baru lantaran nggak harus dipakai bergantian dengan banyak orang.

Penggunaan sinar infra merah di thermo-gun nggak berbahaya bagi tubuh, kok. Efeknya bahkan lebih kecil ketimbang radiasi sinar ultraviolet (UV) sinar matahari yang sering kita nikmati dengan santai setiap hari.

Jadi, nggak perlu takut lagi dengan thermo-gun, ya Millens! Ehm, alat ini nggak bakal bikin otakmu jadi rusak kok. Jauh lebih berbahaya kalau kamu terlalu sering melihat video konspirasi yang nggak jelas! Ha-ha. (Kum/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: