Inibaru.id - Jaringan internet menjadi kebutuhan wajib di masa pandemi Covid-19. Sayangnya, nggak semua daerah memiliki jaringan sinyal yang mampu mendukung kebutuhan masyarakat. Hal ini membuat banyak orang terpaksa mencari sinyal dengan naik pohon, naik bukit, atau mencari lokasi yang berbahaya lainnya.
Indonesia bagian timur menjadi contoh nyata nggak meratanya jaringan internet. Berikut adalah fakta-fakta memilukan terkait dengan buruknya sinyal tersebut.
Mahasiswa di Makassar Meninggal Gara-Gara Cari Sinyal
Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar tewas setelah jatuh dari menara masjid saat mencari sinyal internet. Insiden yang membuat Rudi Salam tewas ini terjadi pada pada Rabu (6/5/2020) malam. Saat itu, Rudi nggak sengaja menginjak tripleks dan balok rapuh di atas menara.
Sebagai informasi, Unhas telah menerapkan kuliah online sejak Maret 2020. Rektor Unhas Prof Dr Dwi Aries Tina Pulubuhu pun menyampaikan duka citanya atas meninggalnya Rudi karena berjuang untuk menuntut ilmu.
Pelajar Harus Naik Bukit dan Panjat Pohon untuk Ikuti Pelajaran
Perjuangan masyarakat untuk mengikuti kewajiban kuliah dan rapat online juga penuh rintangan. Kondisi inilah yang dialami pelajar di Tana Toraja yang harus naik bukit karena susah sinyal untuk kuliah online. Kisah lain dengan masalah yang sama juga dialami oleh mahasiswi Unismuh Makassar. Mereka harus bersusah payah panjat pohon demi bisa mengikuti kuliah daring.
Sementara itu, mahasiswa di Sulawesi Barat bahkan sampai memilih untuk membangun rumah pohon sebagai tempat mereka bernaung saat melakukan kuliah daring.
Aparat Desa Juga Ikut Panjat Pohon Demi Rapat Online
Nggak hanya mahasiswa, susah sinyal juga dialami oleh aparat pemerintahan di tingkat desa. Kepala desa di Flores Timur harus memanjat pohon demi mengikuti rapat online. Bersama-sama, Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan anggota BPD Desa Wolo Klibang, Kecamatan Adonara Barat, NTT memanjat pohon demi mendapatkan jaringan internet yang memadai.
Mendapat Sorotan Penyair Aan Mansyur
Aktivis literasi dan penulis buku Aan Mansyur mengkritik nggak meratanya akses internet di pelosok Indonesia, khususnya di Indonesia bagian timur. Apalagi hal ini sampai membuat seorang mahasiswa harus meregang nyawa hanya gara-gara mencari sinyal.
"Perjuangan orang-orang di tiap daerah memang berbeda-beda. ada orang yang mempertaruhkan nyawa agar bisa kuliah online, ada orang yang mempertaruhkan nyawa demi spot terbaik di depan gerai makanan cepat saji," cuit Aan dalan akun Twitternya @hurufkecil pada Selasa (19/5/2020).
Warganet Ikut Berang dengan Kasus Susah Sinyal
Isu ini ternyata nggak luput dari perhatian warganet. Akun Instagram @bukuakik semisal, pada Rabu (13/5)menulis kegeramannya tentang meninggalnya seorang mahasiswa di Sulawesi Selatan hanya karena susah sinyal. Dia pun mempertanyakan siapa yang harus disalahkan terkait dengan hal ini.
"Tatkala Indihome memblokir Netflix memang menyebalkan, untuk kasus itu mereka layak dijadikan olok-olok. jadi bahan tertawaan, sebab diblokirnya netflix mungkin tidak akan menghilangkan nyawa," tulis @bukuakik dalam caption-nya.
Kamu pernah nggak mengalami susah sinyal sampai harus manjat pohon atau pergi ke suatu tempat, Millens? (Tri/MG26/E07)