BerandaHits
Jumat, 27 Agu 2020 11:52

Gara-Gara Lockdown, Pasokan Kaleng Dunia Menipis!

Stok kaleng dunia menipis. (inspiradata.com)

Peningkatan jumlah konsumsi minuman kaleng saat saat masyarakat melakukan lockdown di tengah pandemi Covid-19 membuat persediaan kaleng di seluruh dunia menipis. Hal itu membuat khawatir beberapa perusahaan minuman kaleng. Kok bisa ya?<br>

Inibaru.id - Akibat pandemi Covid-19, banyak negara yang memberlakukan lockdown demi menekan angka penularan. Dampaknya, masyarakat harus tetap berada di rumah untuk sementara waktu. Hal ini ternyata berimbas langsung pada industri minuman kaleng. Nggak hanya membuat angka penjualannya meningkat tajam, lockdown ternyata juga membuat produsen mengalami kekurangan pasokan kaleng. Kok bisa ya?

Hal ini diungkap oleh Managing Director Brothers Cider Matthew Showering. Dia mengungkapkan kalau lockdown memberikan sisi positif sekaligus negatif pada bisnis minuman kaleng yang dia kelola. Selama lockdown diberlakukan di Inggris sejak April 2020, masyarakat berbondong-bondong membeli minuman kaleng. Peningkatan penjualan pun meningkat dengan drastis.

“Setiap bulan adalah pertempuran untuk memenuhi kebutuhan (pasokan kaleng) kami,” katanya seperti dilansir dari The Sun, Selasa (25/8/2020).

Menurut Showering, perusahaannya membutuhkan 15 juta kaleng untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi. Tapi, pada kenyataanya produsen kaleng hanya mampu memasok tiga juta saja.

Pemilik Dalston Cola merasa ada yang janggal dalam pasokan kaleng minuman ini. (inyourarea)

Sementara itu, pendiri bisnis minuman ringan Dalston Cola Duncan O'Brien mengaku kapasitas produksi usahanya terpengaruh akibat lockdown. Merek yang lebih kecil kini berada pada posisi yang kurang menguntungkan karena banyak merek besar yang memesan kaleng dalam jumlah lebih banyak.

"Produsen kaleng mengutamakan merek besar. Tidak ada yang mau melakukan pergantian. Sejak saat itulah pebisnis minuman kaleng benar-benar kehilangan uang mereka karena nggak bisa memproduksi minuman lagi," keluhnya.

Hanya, O'Brien mengaku masalah ini sebenarnya bisa diselesaikan andai perencanaan produksi bisa dilakukan dengan lebih baik. Sayangnya, tingginya permintaan pasar membuat perencanaan menjadi tak berarti. Ditambah dengan semakin berkurangnya pasokan kaleng, produksi pun semakin sulit dilakukan dengan lancar.

"Kaleng kini sulit didapat. Jika Anda membutuhkan 1.000 kaleng untuk besok pagi, Anda akan mengalami masalah besar," ucapnya.

Di Indonesia, lockdown memang nggak diberlakukan secara penuh. Hanya, sepertinya permintaan makanan dan minuman siap konsumsi memang cenderung meningkat, ya Millens? (Rep/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024