BerandaHits
Jumat, 4 Mar 2021 14:25

Fenomena Hujan Es Jogja, BMKG: Bisa Terjadi Lagi

Jogja kemarin dijatuhi hujan es. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Hujan es yang terjadi di Yogyakarta pada Rabu (3/3/2021) lalu menghebohkan jagat dunia maya. Analis BMKG Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa memaparkan bagaimana hujan es bisa terjadi di negara tropis seperti Indonesia.<br>

Inibaru.id - Hujan es di Yogyakarta bikin geger warganet. Bagaimana nggak, hujan es biasanya terjadi di kawasan yang cenderung dingin atau di negara empat musim, bukanya di Indonesia. Meski begitu, terkadang hal ini memang bisa terjadi di wilayah tropis. Lantas, apa ya penyebab fenomena hujan es Jogja kemarin?

Di kawasan Kotabaru, Kota Yogyakarta dan Turi, Sleman, pada Rabu (3/3/2021) sekitar pukul 13.20, berlangsung hujan es dan angin kencang. Warganet pun langsung merekam fenomena langka tersebut dan mengunggahnya di media sosial.

Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa memberikan penjelasan terkait dengan fenomena hujan es yang melanda Yogyakarta.

"Betul ini hujan es kedua di Jogja dalam minggu ini. (Berdasarkan) laporan dari masyarakat, Selasa kemarin hujan es di Turi lalu hari ini di Kotabaru dan Turi," kata Sigit.

Hujan es mungkin akan terus turun sampai April. (Pixabay)<br>

Meski langka, ternyata ada kemungkinan fenomena hujan es bakal kembali terjadi hingga April mendatang. Wilayah seperti Kota Yogyakarta, Sleman bagian utara, serta Kulonprogo bagian utara berpotensi kembali mengalaminya.

Lantas, bagaimana bisa fenomena hujan es berlangsung di wilayah tropis? Kalau menurut Sigit, sebenarnya hal ini adalah fenomena biasa. Di musim pancaroba seperti sekarang ini, cuaca cenderung labil dan hangat. Ditambah dengan pengaruh pemanasan bumi akibat paparan sinar matahari, terjadi pendinginan uap air di atmosfer.

"Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi, maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai menyentuh level membeku (freezing level). Di fase inilah, terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang cukup besar," ujarnya.

Hujan es akan terjadi di beberapa wilayah di Jogja. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Saat awan sudah 'matang' dan nggak mampu lagi menahan berat uap air, akhirnya terjadilah hujan lebat disertai es. Meski begitu, es yang turun bukanlah dalam bentuk bongkahan besar. Karena mengalami gesekan dengan udara, sebagian bongkahan es mencair atau pecah menjadi ukuran yang lebih kecil.

Hujan Es Terjadi di Musim Pancaroba

Selain itu, Sigit juga memaparkan tanda-tanda sebelum terjadinya hujan es. Pertama, hujan es seringkali terjadi di musim pancaroba sekitar Maret dan April. Kemudian, hujannya juga nggak merata alias sporadis lokal.

"Karena di bulan Maret biasanya tanda-tandanya sudah ada seperti pancaroba, cuaca panas, suhu meningkat, cuaca cenderung cerah dan terik kemudian hujan yg terjadi tidak merata bersifat sporadis lokal," katanya.

Terakhir, hujan es ini biasanya akan terjadi siang hingga sore hari atau bisa juga pagi sampai siang. Transisinya pun juga nggak terduga, dari cuaca panas sekali lalu tiba-tiba sore hujan lebat.

Jadi, fenomena hujan es di Yogyakarta ternyata wajar, ya. Semoga saja kalau terjadi lagi nggak sampai bikin kerusakan, ya, Millens. (Cnn/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: