BerandaHits
Kamis, 25 Nov 2020 10:12

Ditangkap KPK, Ini Sederet Kontroversi Edhy Prabowo

Sebelum ditangkap KPK, Edhy Prabowo sudah banyak mencetak hal-hal kontroversi. (Medcom)

Menteri Kelautan dan Perikanan pada pagi ini ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelum ditangkap Edhy pernah beberapa kali melakukan kebijakan kontroversial.<br>

Inibaru.id - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK karena dugaan korupsi ekspor benih lobster. Sebulan sebelum kejadian ini, Edhy Prabowo sudah memasuki satu tahun menjabat. Namun selama satu tahun menjabat, dia kerap membuat kebijakan yang nggak biasa. Apa saja?

1. Pengabaian 1.000 Kapal Asing di Natuna

Ilustrasi - Edhy pernah membiarkan kapal asing berkeliaran di Natuna, Indonesia. (Medcom)<br>

Edhy pernah meminta masyarakat agar nggak mudah terpancing terkait dugaan seribu kapal asing di laut Natuna. Katanya 1.000 kapal memang tampak banyak. Namun, belum tentu semua kapal asing karena banyak kapal lain yang lewat, misalnya kapal dagang.

"Itu kapalnya harus dilihat sebagai kapal apa dulu, kapal dagang, transportasi, nelayan, kalau kapal nelayan (asing) ada kan sudah kami ambil. Buktinya waktu Vietnam berhasil kami ambil tiga. Kalau ribuan kapal itu kan memang daerah padat, tempat lalu lalang. Nah, sekarang permasalahan itu jenis kapal apa saja?" kata Edhy.

2. Larangan Terhadap Nelayan Tangkap Kepiting di Atas 150 gram

Ilustrasi - Edhy melarang nelayan menangkap lobster dengan ukuran di atas 150 gram. (Medcom)<br>

Edhy sempat menetapkan aturan penangkapan kepiting di laut yang harus memenuhi standar berat yaitu di atas 150 gram. Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan.

Menurut politikus Gerindra ini, aturan batas berat penjualan kepiting tersebut akan dibedakan dengan budi daya. Hasil tangkapan dari budi daya, bisa dijual ke pasaran meskipun beratnya kurang dari 150 gram.

3. Cabut Larangan Cantrang

Ilustrasi - Di bawah kepemimpinan Edhi, cantrang boleh digunakan. (Mongabay)<br>

Kebijakan yang paling mengundang komentar miring adalah ketika Edhy setuju mencabut larangan penggunaan cantrang. Menurutnya jika cantrang dibebaskan hal itu akan lebih berpotensi menyerap tenaga kerja.

"Dari pada awak-awak kita kerja jadi ABK di luar negeri, lebih baik mereka kerja di negeri sendiri. Kita awasi dan atur penggajiannya sehingga mereka diperlakukan secara baik," ujarnya seperti dikutip dari ANTARA, Senin (6/7/2020).

4. Impor Garam

Impor garam terus naik. (Medcom)<br>

Selanjutnya adalah kebijakan impor garam. Pada awal 2020, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memutuskan kuota impor garam untuk tahun ini naik menjadi 2,9 juta ton dari kondisi 2019 sekitar 2,6 juta ton.

Pelaksana tugas Dirjen Pengolahan Ruang Laut, KKP Haryo Hanggono mengungkapkan naiknya kuota impor garam sudah menjadi kesepakatan saat rapat koordinasi terbatas bersama Kemenko Perekonomian di Jakarta.

5. Ekspor Benih Lobster

Ekspor benih lobster menjadi sumber permasalahan Edhy. (Medcom)<br>

Nah, inilah yang katanya menjadi sebab penangkapan KPK. Dulu Edhy pernah berkata kalau infrastruktur budi daya benih lobster di Indonesia masih belum memadai. Karena itu, KKP berencana membuka kembali keran ekspor benih lobster dalam jangka waktu tertentu yang sebelumnya ditutup Susi Pudjiastuti. Edhy berpendapat bahwa kebijakan ini nggak akan membuat punah lobster di Indonesia.

Wah, banyak juga reputasi kontroversi Edhy Prabowo ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024