BerandaHits
Sabtu, 31 Okt 2025 20:35

Demokrasi Harus Jadi Panggung Rakyat, Bukan Sekadar Upacara Lima Tahunan

Ketua DPRD Jateng Sumanto mendorong anggotanya untuk menyerap aspirasi rakyat. (DPRD Jateng)

Ketua DPRD Jateng Sumanto menegaskan demokrasi harus jadi panggung tempat rakyat bersuara. Ia mendorong agar DPRD menjadi kanal aspirasi publik, bukan sekadar lembaga formal yang jauh dari masyarakat.


Inibaru.id – Demokrasi tak boleh berhenti di bilik suara. Ia harus hidup dalam keseharian, menjadi panggung tempat rakyat bersuara, dan wadah tempat aspirasi diterjemahkan menjadi kebijakan yang berpihak. Begitulah pesan yang disampaikan Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, saat membuka seminar bertajuk “Membaca Ulang Demokrasi, Kepercayaan Publik, Gerakan Generasi Muda, dan Tantangan Legitimasi Pemerintah” di Hotel Nirwana, Pekalongan, Jumat (31/10/2025).

Menurut Sumanto, demokrasi yang sehat hanya bisa tumbuh jika kepercayaan publik terjaga. Demokrasi adalah panggung utama aspirasi masyarakat. Maka DPRD sebagai lembaga representasi rakyat harus mampu menyediakan kanal bagi suara-suara itu.

Dia menyoroti fenomena demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada Agustus 2025 lalu. Kala itu, ribuan massa turun ke jalan di berbagai daerah, termasuk di Jawa Tengah, menolak kebijakan pajak baru yang dianggap memberatkan. Bagi Sumanto, peristiwa itu bukan sekadar bentuk kemarahan, tapi juga sinyal kuat bahwa masyarakat sedang haus akan transparansi dan komunikasi yang terbuka dari pemerintah.

"Hal ini sekaligus mencerminkan krisis legitimasi dan meningkatnya rasa frustrasi masyarakat terhadap lemahnya transparansi, akuntabilitas, serta komunikasi publik dari pemerintah," ujarnya.

Yang menarik, kata Sumanto, gelombang aksi tersebut banyak digerakkan oleh generasi muda khususnya Gen Z yang melek digital dan vokal di media sosial.

Menurutnya, mereka ini agen perubahan. Mereka bukan hanya berani bersuara, tapi juga mampu menggerakkan banyak orang untuk menuntut pemerintahan yang lebih responsif.

Karena itu, Sumanto mendorong agar lembaga seperti DPRD Jateng tak hanya menjadi “penonton” demokrasi, tapi juga “panggung” bagi aspirasi rakyat.

"Sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan, legislasi, dan representasi rakyat, DPRD Jawa Tengah memegang tanggung jawab moral dan politik untuk menjembatani kepentingan masyarakat dengan kebijakan pemerintah," katanya

Guru Besar Hukum Undip, Prof. Lita Tyesta Addy Listya Wardhani, memgingatkan anggota DPRD harus bertanggungjawab kepada rakyat. (DPRD Jateng)


Pandangan Sumanto juga diamini pengamat politik Ray Rangkuti, yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut.

"Mengapa ini bisa terjadi? Mungkin penjelasannya karena dalam sistem yang demokratis tak melahirkan kultur yang demokratis. Sistemnya bagus tapi di dalamnya semrawut," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia tersebut.

Ray menilai, peristiwa itu refleksi dari “demokrasi yang kehilangan jiwa.” Sistemnya demokratis, tapi pelakunya belum tentu berjiwa demokratis. “Masyarakat mau mengadu ke DPR, tapi kadang nggak tahu siapa yang mau mendengarkan. Akhirnya yang muncul adalah amarah,” ujarnya.

Sementara itu, Guru Besar Hukum Undip, Prof. Lita Tyesta Addy Listya Wardhani, mengingatkan pentingnya akuntabilitas DPRD sebagai lembaga yang lahir dari kedaulatan rakyat dan tidak bisa dibubarkan. Dia menekankan agar para anggota dewan memperkuat tanggung jawab politik melalui transparansi dan tindakan nyata dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

"Sedangkan keanggotaan DPR dan DPRD dapat berubah melalui mekanisme tertentu seperti PAW (Pergantian Antar Waktu)," ujarnya

Seminar yang digelar Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng itu pun diharapkan menjadi ruang refleksi bersama. Bahwa demokrasi sejati bukan sekadar sistem, tapi juga kultur yang harus terus dijaga lewat partisipasi rakyat dan kesediaan pemimpin untuk mendengarkan. Kamu setuju, Gez? (Ike P/E01)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: