BerandaHits
Kamis, 24 Jun 2020 12:11

Demo Warga Sulawesi Tenggara Tolak Kedatangan TKA Tiongkok Berakhir Ricuh

Warga dan mahasiswa berdemo menolak dua perusahaan yang mendatangkan 500 tenaga asing dari Tiongkok. (Gaekon)

Warga Kabupaten Konawe Selatan menggelar demonstrasi menolak kedatangan sejumlah TKA dari Tiongkok. Demonstrasi itu berakhir ricuh dan kepolisian membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata.

Inibaru.id – Ratusan warga menggelar demonstrasi menolak kedatangan TKA dari Tiongkok di Simpang Empat Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomoteo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Demonstrasi yang berlangsung pada Rabu (24/6/2020) itu digelar sebagai bentuk protes warga yang kecewa dengan keputusan Pemda mendatangkan pekerja asing untuk bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Stell (OSS).

Sehari sebelum melakukan demonstrasi, warga juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kendaraan yang diduga memuat TKA. Sebanyak 156 TKA tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara pukul 20.40 WITA. Para TKA itu kemudian masuk ke Sulawesi Selatan dengan penjagaan ketat dari TNI dan Kepolisian.

Akibat peristiwa ini, warga marah dan menggelar demonstrasi hingga tengah malam. Aparat keamanan disiapkan untuk menjaga lokasi demonstrasi. Polisi meminta massa membubarkan diri, namun massa yang nggak terima lantas melemparkan batu dan kayu ke petugas. Pihak kepolisian kemudian menggunakan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan mereka.

156 TKA dari Tiongkok menjalani pemeriksaan dokumen yang dilakukan oleh Ketua DPRD dan Dinas Ketenagakerjaan. (Kompas)<br>

Mei lalu, Indrayanto selaku juru bicara PT VDNI mengungkapkan alasan mengapa perusahaannya memilih mempekerjakan 500 TKA ketimbang warga lokal. Menurutnya, 500 TKA itu memiliki keterampilan khusus untuk memasang alat konstruksi mesin yang akan digunakan perusahaan. Para TKA itu rencananya akan bekerja selama enam bulan. Kedatangan 156 orang itu merupakan gelombang pertama masuknya TKA ke Kabupaten Konawe Selatan.

Saat tiba di Bandara Haluoleo, Kendari, 156 TKA itu diperiksa langsung oleh Ketua DRPD Sulawesi Tenggara Abdurrahman Saleh dan Dinas Ketenagakerjaan. Ini dilakukan dalam upaya untuk memastikan bahwa rombongan tersebut memang memiliki dokumen legal untuk bekerja di Indonesia. Selain mengecek dokumen, Abdurrahman juga mengklaim pihaknya menguji apakah mereka memang memiliki keterampilan yang memang dibutuhkan perusahaan.

Mempekerjakan TKA tentu punya sisi positif dan negatif. Sisi positifnya tentu saja sesama pekerja bisa belajar untuk menerima keragaman latar belakang hingga toleransi. Selain itu, ada ilmu dan keterampilan yang bisa diserap oleh tenaga lokal. Namun, ini juga bukan berarti mengabaikan jumlah pengangguran di negara sendiri. Pemerintah tentu harus terus meningkatkan keterampilan SDM lokal supaya nggak ketinggalan dengan SDM di negara lain.

Semoga masalah ini segera terselesaikan dan masyarakat di Sulawesi Tenggara bisa terserap di dunia kerja lebih banyak ya, Millens. (Kom/IB15/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: