BerandaHits
Minggu, 9 Mei 2020 07:00

Cegah Kerumunan, Pedagang Pasar di Kota Semarang Diberi Jarak Aman

Pemetaan jarak yang sudah dilakukan di Pasar Gunungpati. (Inibaru.id/ Audrian F)

Demi mencegah adanya kerumunan di pasar, Pemerintah Kota Semarang mulai menerapkan jarak aman antarpedagang. Konsep ini sebelumnya sudah dilakukan di kota-kota lain.<br>

Inibaru.id - Kala itu waktu sudah memasuki pukul 15.00 WIB. Beberapa pedagang di Pasar Karang Ayu tampak menyudahi dagangannya. Awalnya mungkin wajar karena mungkin sudah saatnya untuk berkemas. Namun ternyata ada hal lain.

Beberapa saat kemudian datang rombongan petugas Dinas Perdagangan beserta personel TNI yang berasal dari Detasemen Polisi Militer. Mereka membawa seperangkat alat cat dan langsung bergegas membuat petakan-petakan yang kurang lebih berukuran 1 meter.

Ternyata dalam beberapa waktu terakhir Dinas Perdagangan memang sudah mulai membuat pemetaan jarak antarpedagang. Hal ini dilakukan dalam rangka menghindari kerumunan dalam penyebaran virus corona.

Pasar Karang Ayu bukanlah lokasi yang pertama yang diberi perlakuan seperti itu. Sebelumnya sudah ada Pasar Peterongan dan Pasar Gunungpati.

Petugas Dinas Perdagangan dibantu Detasemen Polisi Militer membuat pemetaan jarak di Pasar Karang Ayu. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kepala Seksi Pengawasan Sarana Perdagangan, Rois Bochirodi, mengungkapkan jika pemetaan jarak ini dilakukan secara bertahap. Kemudian untuk pemetaan memang dilakukan bagi pedagang yang berada di lingkungan outdoor.

“Sebelum melakukan pemetaan ini kamu sudah lebih dulu sosialisasi kepada para pedagang. Kalau di (Pasar) Karang Ayu ini ada sekitar 500 pedagang yang akan dibuatkan jarak,” jelasnya.

Pemetaan jarak ini memang sudah dilakukan di beberapa pasar. Namun Rois mengakui jika ada beberapa pedagang yang belum patuh secara benar dengan imbauan untuk menempati pemetaan. Alhasil, Rois, beserta petugas yang berwenang harus selalu giat untuk melakukan sidak.

Seorang pedagang menyaksikan para petugas yang sedang membuat pemetaan jarak di lokasi lapaknya. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sementara untuk waktu pemberlakuan, sebetulnya memang harus diakukan selama 24 jam. Namun karena pasar-pasar di Semarang memiliki waktu kerja yang berbeda-beda, penerapannya pun juga demikian.

“Jadi ada yang digunakan untuk pasar malam. Ada yang pagi dan sore,” tambahnya.

Selain pemetaan jarak pasar, Dinas Perdagangan juga meminta kepada pengelola pasar untuk mematuhi protokol kesehatan yang selalu diserukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Yakni penyediaan tempat cuci tangan, pemakaian masker, dan penerapan physical distancing.

Pemilik toko sengaja memasang plastik untuk menghiindari penyebaran Covid-19. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Setelah Pasar Karang Ayu beres, para petugas Dinas Perdagangan beserta Detasemen Polisi Militer meneruskan pemetaan ke sejumlah pasar lain. Kalau kamu ke Pasar Simongan, Pasar Johar MAJT, Pasar Genuk, dan Pasar Gang Baru, dan Prembaen pasti sudah bisa melihatnya.

Munandar, salah seorang pedagang menyampaikan kalau dia menurut saja dengan adanya pemetaan jarak di lapaknya pada hari-hari depan nanti. Meskipun jarak petak 1 meter akan mempersempit lahan dagangannya.

“Sebelumnya punya saya ada 2 meter. Ya nggak apa-apa. Saya nurut anjuran Pemerintah saja,” pungkasnya.

Semoga pemetaan jarak ini bisa mendukung memutus mata rantai virus corona ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: