BerandaHits
Senin, 9 Okt 2022 15:05

Cara Mengolah Makanan Sisa biar Nggak Jadi Sampah

Sisa makanan yang dibuang menjadi penyumbang terbesar sampah di dunia. (Thinkstock via Detik)

Manusia membutuhkan makan. Tapi sayangnya, terkadang manusia mengolah terlalu banyak sehingga meninggalkan sisa. Sisa makanan inilah yang berakhir menjadi sampah yang ikut mencemari lingkungan. Hal ini nggak akan terjadi jika kamu mau mengolahnya.

Inibaru.id - Sungguh menyedihkan bahwa limbah yang berasal dari sisa-sisa makanan menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah di dunia, sementara masih ada banyak orang yang kelaparan. Indonesia bahkan menduduki peringkat kedua penyumbang limbah makanan atau Food Loss and Waste (FLW) di dunia, lo.

Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional atau Bapanas, timbunan sampah sisa makanan di Indonesia pada 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun.

Jumlah ini setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahun. Volume tersebut bahkan juga setara dengan dampak ekonomi mencapai Rp213 triliun sampai Rp551 triliun per tahun!

Kata pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Eko Hari Purnomo, salah satu pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan sistem manajemen yang tepat. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya makanan sisa yang nantinya terbuang sia-sia.

"Saya akan membayangkan itu lebih kepada manajemen supaya tidak ada pangan yang tersisa supaya sampai kita mengolah pangan yang tersisa itu menjadi bahan yang lain. Jadi saya akan lebih menekankan pendekatan manajemen," kata Eko kepada Liputan6.

Kamu bisa memanfaatkan sisa buah dengan membuat smoothies. (Pixabay via Liputan6)

Kamu bisa lo memanfaatkan sisa makanan atau makanan yang belum kedaluwarsa untuk diolah kembali dalam bentuk lain. Misalnya buah yang tampak nggak menarik secara fisik dapat diolah jadi makanan lain seperti smoothies hingga es buah.

"Buah-buah lokal yang sudah mulai ada tanda-tanda tadi perubahan warna gitu itu boleh diolah menjadi produk lain tapi bukan berarti dia sudah busuk. Kalau dia sudah busuk, sudah tidak cocok untuk konsumsi manusia jangan dipaksakan jangan kemudian busuk diolah jadi makanan lain," ujar dia.

Indeks Kelaparan di Indonesia

Merujuk Global Hunger Index (GHI), pada 2021 tingkat kelaparan Indonesia berada di level 18. Hal ini menandakan indeks kelaparan di negara ini sudah menurun cukup jauh dibanding tahun 2000 yang indeksnya masih di level 26,1.

Pemicu turunnya indeks kelaparan Indonesia yaitu turunnya proporsi penduduk kurang gizi, prevalensi balita stunting, serta angka kematian balita secara nasional. Sayangnya, prevalensi balita kurus masih menunjukkan peningkatan.

Meski level kelaparan Indonesia menunjukkan tren penurunan, angka ini masih tinggi jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Jadi, ini masih jadi PR besar bersama.

Karena itu, yuk mulai dengan mengusahakan agar nggak ada lagi makanan yang terbuang sia-sia. Memasak secukupnya dan makan secukupnya adalah hal sederhana yang berdampak besar yang bisa kita lakukan. (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024