BerandaHits
Minggu, 30 Mei 2020 11:27

BPBD Jatim Jawab Kemarahan Risma Soal Dua Mobil PCR

Tri Rismaharini marah-marah di Balai Kota Surabaya. (Antara/Zabur Karuru)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan kekecewaannya setelah dua mobil PCR untuk yang diperuntukkan untuk warga Surabaya malah dibawa ke Tulungagung dan Lamongan. Sementara itu, pihak BPBD Jatim menerangkan jika mobil lab PCR nggak hanya untuk Surabaya. Seperti apa kronologinya?

Inibaru.id – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah-marah setelah tahu mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) yang semestinya diprioritaskan untuk warga Surabaya malah dialihkan ke wilayah lain.

Risma menuding pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim telah memboikot dua mobil PCR bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat tersebut. Kemarahan Risma tersebar dalam video yang beredar luas di dunia maya.

“Kalau mau memboikot jangan begitu Pak caranya,” kata Risma pada video itu di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5/2020). Dia mengungkapkan kekecewaannya melalui telepon pada pihak yang punya otoritas menangani mobil itu.

TWalikota Surabaya Tri Rismaharini. (Antara)

Kemarahannya ternyata ada alasannya. Hal ini disebabkan oleh dua mobil PCR yang semestinya diperuntukkan untuk melakukan tes swab pada 200 warga di Tanah Kali Kerinding itu justru dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan. Padahal ratusan warga telah menunggu dari pagi, tapi mobil nggak datang-datang. Pemkot pun akhirnya mambatalkan tes swab tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pasien yang hendak diperiksa berstatus ODP, PDP, dan mereka yang pengin swab ulang. Titik-titiknya pun telah disiapkan selama lima hari berdasarkan nama dan alamat. Namun semua rencana itu gagal karena insiden tersebut.

"Kami sudah menyiapkan warga sejak pagi, pukul 7. Seperti di Siola, warga sudah siap. Jadi warga itu begitu antusias untuk bisa melakukan pemeriksaan swab ini. Karena gratis, mereka antusias sekali. Mereka jam 6 sudah datang. Seperti di Siola tadi, tapi mobilnya tak datang," ujar Febria pada Jumat (29/5).

Sementara itu, saat tiba di Lamongan, mobil PCR ditempatkan di RSUD dr Soegiri. Mobil ini dipakai untuk melakukan tes swab pada 50 orang. Satu mobil PCR lainnya yang berada di Tulungagung dipergunakan pula untuk melakukan tes swab ke 200 orang yang terdiri dari warga serta petugas medis,

Risma pun melaporkan kasus itu pada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Doni berjanji melakukan pengecekan mobil yang seharusnya diprioritaskan untuk Kota Surabaya.

Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono. (Detik/Faiq Azmi)<br>

Di sisi lain, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Gugas Covid-19) Jawa Timur, Joni Wahyuadi membeberkan detail penggunaan mobil PCR bantuan BNPB tersebut. Mobil PCR pertama kali tiba pada Rabu (27/5) dan dikirim ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga.

Sore harinya, mobil diarahkan ke Asrama Haji Surabaya setelah berkoordinasi dengan Febria. Lalu, mobil sempat dioperasikan di Sidoarjo. Pada Jumat (29/5), dua mobil PCR tersebut sudah berada di RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya. Hanya, hasil diskusi sehari sebelumnya menghasilkan keputusan untuk menggeser kedua mobil tersebut ke Tulungagung dan Lamongan.

Sementara, Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono menerangkan jika mobil lab PCR nggak hanya untuk Surabaya, tapi juga wilayah lain yang ada di Jawa Timur. Dia menyebut mobil PCR mesti berkeliling ke daerah yang membutuhkan, nggak terkecuali di Tulungagung yang juga memiliki kasus Covid-19 tertinggi setelah Surabaya.

“Kita klarifikasi karena banyak pemberitaan kurang jelas. Ini kejelasan kronologi bantuan BNPB mobil PCR ini untuk Jatim, tidak hanya Surabaya,” pungkasnya.

Menurut kamu protes Risma atas kasus mobil PCR ini sudah tepat belum, Millens? (Viv/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: