BerandaHits
Kamis, 10 Agu 2022 16:33

Bos Indomie Sebut Isu Harga Mi Instan Naik 3 Kali Lipat Berlebihan

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Fransiscus Welirang mengatakan bahwa harga mi instan bisa saja naik tapi berlebihan jika mengatakan sampai tiga kali lipat. (Lukman Azis/Shutterstock)

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu memberi kemungkinan bahwa harga mi instan bisa menjadi tiga kali lipat. Hal itu ditepis bos Indomie Fransiscus Welirang.

Inibaru.id - Kita semua sempat terkejut mendengar kabar bahwa harga mi instan bakal melonjak tinggi hingga tiga kali lipat. Namun, beberapa waktu lalu, kabar tersebut ditepis oleh pengusaha mi instan di Indonesia.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Fransiscus Welirang menanggapi komentar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tentang isu kenaikan harga mi instan sampai tiga kali lipat. Baginya, pendapat tersebut berlebihan.

“Harga mi instan bisa saja naik, bisa saja. Tapi kalau ada pernyataan yang mengatakan bisa naik 3 kali lipat, itu berlebihan, sangat berlebihan,” ungkap bos dari perusahaan yang memproduksi salah satu jenama mi instan paling populer di dunia, Indomie, Rabu (10/8/2022).

Dia nggak memungkiri adanya pengaruh stok gandum akibat perang Ukraina-Rusia. Apalagi, kedua negara tersebut memasok 30 persen kebutuhan gandum dunia. Namun, Indonesia nggak hanya mendapatkan gandum dari kedua negara tersebut.

Realitasnya, Indonesia mengimpor gandum dari 30 negara. Dari 30 negara tersebut, ada yang sedang panen raya gandum. Dari situlah kebutuhan gandum Tanah Air, termasuk untuk keperluan produksi mi instan terpenuhi.

“Dari bulan Juli-Agustus, Amerika Serikat dan Kanada panen gandum. Rusia panen, nanti sebentar lagi Argentina juga. Nggak usah diributin lah. Nggak ada yang perlu ditakut-takutin kepada konsumen kita,” lanjutnya.

Terkait dengan harga gandum yang sedang mahal dan juga kenaikan harga mi instan dalam beberapa bulan terakhir, Fransiscus yakin jika harga gandum nggak akan naik lagi. Hal yang sama pun akan berlaku pada harga mi instan.

“Saya nggak melihat harga gandum internasional akan lebih tinggi dari hari ini,” katanya.

Nggak Cuma Gandum

Bos Indomie Fransiscus Welirang meminta pemerintah nggak perlu mengeluarkan pernyataan yang meresahkan terkait harga mi instan. (Prestigeonline/Chris Hanrahan)

Dia juga menjelaskan tentang penentuan harga jual mi instan nggak melulu dipengaruhi oleh harga gandum atau tepung terigu yang memang sedang mahal. Ada bahan-bahan lain yang mempengaruhi seperti plastik untuk pembungkus, minyak goreng yang juga dipakai untuk produksi, cabai, dan lain-lain. Selama ini, kenaikan harga dari bahan-bahan tersebut nggak serta merta membuat harga mi instan naik.

“Waktu harga minyak goreng naik 100 persen, ribut nggak? Kok terigu naik nggak sampai 100 persen saja sudah ribut (harga mi instan),” jelas Fransiscus.

Dia juga percaya kalau industri terigu nasional sudah mengerti cara menurunkan kembali harga tepung terigu. Jadi, dia pun meminta pemerintah nggak perlu mengeluarkan pernyataan yang menakut-nakuti terkait harga mi instan.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mewanti-wanti masyarakat kalau harga mi instan bisa naik 3 kali lipat akibat terdampak perang Ukraina-Rusia. Gara-gara perang tersebut, ada 180 juta ton gandum yang nggak biasa dikelurakan dari kedua negara sehingga mempengaruhi pasokan gandum dunia.

Sebagai konsumen mi, kita kini telah mendengar pendapat dari dua belah pihak ya, Millens. Kalau naik, semoga harga mi masih bisa terjangkau masyarakat. (Det/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: