BerandaHits
Rabu, 25 Sep 2018 10:09

Tantangan Pekan Film Semarang 2018: Bikin Film dalam 48 Jam!

Para pemenang "Weekend Film Challenge" pada Malam Penganugerahaan Pekan Film Semarang 2018 di Tekodeko Koffiehuis, Semarang. (Inibaru.id/Ida Fitriyah)

Bukanlah waktu yang menjadi kendala para sineas untuk membuat film. Sejumlah sineas Semarang membuktikannya dengan membuat film dalam waktu maksimal 48 jam saja dalam Weekend Film Challenge Pekan Film Semarang 2018. Wah!

Inibaru.id - Bikin film itu butuh waktu. Setidaknya, itulah yang kebanyakan orang tahu. Penggalian ide, reading naskah, persiapan alat dan properti, proses syuting, hingga editing membutuhkan waktu yang nggak sedikit. Nah, kalau cuma dikasih waktu dua hari, adakah yang bisa menyelesaikannya?

Ada, kok, Millens! Mereka adalah para peserta Weekend Film Challenge (WFC). Dalam waktu 48 jam, mereka diminta membuat satu film dengan genre dan sejumlah unsur intrinsik tertentu, seperti nama tokoh dan latar tempat, yang telah ditentukan panitia. Nggak kurang dari delapan tim menjawab tantangan tersebut.

Ketua Pelaksana Pekan Film Semarang 2018 Erma Yuliati mengatakan, WFC adalah agenda rutin yang diselenggarakan saban acara pekan film. Nah, tahun ini, lanjutnya, tantangan mereka adalah membuat film pendek dengan waktu pembuatan yang singkat. 

"Tantangan buat sineas-sineas adalah bikin film dalam waktu 48 jam, bisa nggak, sih? Jadi, ini untuk memunculkan sineas-sineas baru yang nggak terlihat sebelumnya," ujar Erma.

Dari delapan tim yang mendaftar, satu tim dianggap gugur lantaran pengumpulannya melebihi tenggat waktu yang ditentukan. Tujuh film yang diterima ini selanjutnya dilombakan. Pemenang lomba diumumkan pada malam penganugerahaan (awarding night) yang digelar Minggu (23/9/2018) malam.

Sebanyak tiga ketegori diperebutkan dalam malam anugerah WFC Pekan Film Semarang 2018, yakni Best Film, Best Property, dan Special Mention. Kategori Best Film dimenangkan Taruna Liar lewat Sinten. Sementara, kategori Best Property diraih A1 melalui Aroma Karsa, sedangkan kategori Special Mention didapatkan Dustad via Unearth.

Selain penghargaan WFC, malam itu Pekan Film Semarang juga memberi penghargaan untuk film-film submisi masyarakat. Tahun ini, sekurangnya ada 53 film submisi yang masuk ke panitia, yang kemudian diseleksi menjadi 12 film. Ke-12 film itu lalu ditayangkan selama berlangsungnya Pekan Film Semarang, yakni 21-23 September 2018.

Dari 12 film tersebut, panitia kemudian memilih film-film terbaik untuk menerima penghargaan pada malam penganugerahan. Film Kemae Daeng Imang (2016) karya Magung Budiman meraih penghargaan kategori Special Mention, sedangkan Xiao De (2016) karya Daniel Victory menyabet gelar Best Film.

Pekan Film Semarang merupakan gelaran tahunan yang diselenggarakan Kelompok Kolektif Alternatif Film Semarang Sineroom sejak 2017 lalu sebagai bentuk apresiasi dunia perfilman di Indonesia, khususnya Semarang. Untuk tahun ini, Pekan Film Semarang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Festival Kota Lama Semarang.

Hm, angin segar untuk belantika film Kota ATLAS, nih, Millens! Buat kamu penikmat film atau yang suka bikin film, bertahanlah dengan kesukaanmu itu! Semarang sudah punya wadah, kamulah yang harus mengisinya! Sepakat? (Ida Fitriyah/E03) 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: