BerandaHits
Selasa, 30 Jun 2025 19:01

Bersiaplah, Kunang-Kunang Bisa Jadi Hanya Tinggal Lagu Kenangan

Populasi kunang-kunang makin menurun. (Jason Steel/Tufts University)

Kunang-kunang, serangga mungil bercahaya yang dulu akrab di malam kampung, kini makin sulit ditemukan. Penurunan populasinya jadi alarm serius hilangnya keanekaragaman hayati di dunia.


Inibaru.id - Mungkin suatu hari nanti, lagu “Fireflies” dari Owl City akan jadi satu-satunya cara kita mengenang kunang-kunang. Serangga kecil yang dulu kerap menari di antara semak dan sawah waktu senja kini kian sulit dijumpai. Kekhawatiran ini bukan isapan jempol. Para peneliti dan ilmuwan di berbagai negara sudah mengonfirmasi penurunan drastis populasi kunang-kunang secara global.

Raphaël De Cock, seorang peneliti kunang-kunang yang mendedikasikan disertasi doktoralnya untuk serangga bercahaya ini, menyebut kenangan masa kecilnya melihat kunang-kunang kini hanya tinggal nostalgia. Banyak orang merasakan hal serupa: kunang-kunang tak lagi semeriah dulu. Data terbaru menunjukkan lebih dari sepertiga spesies kunang-kunang terancam punah akibat hilangnya habitat, polusi cahaya, pestisida, hingga perubahan iklim.

Serangga menakjubkan ini termasuk keluarga Lampyridae yang mencakup lebih dari 2.000 spesies. Mereka menghasilkan cahaya bioluminesen memikat yang semula berfungsi sebagai mekanisme pertahanan. Larva kunang-kunang sengaja memancarkan sinyal agar predator tahu mereka nggak enak dimakan. Namun seiring evolusi, cahaya itu berubah fungsi menjadi “bahasa cinta”—sinyal kawin yang unik. Bahkan, betina dewasa genus Photuris mampu meniru pola kilatan jantan Photinus untuk memikat lalu memangsanya. Sebagian spesies bersinar hanya saat masih larva, sebagian lain bercahaya hingga dewasa. Letak organ cahayanya pun berbeda-beda tergantung spesies.

Sayangnya, pesona kunang-kunang kian redup di bawah lampu jalan yang terus menyala semalaman. Reuters melaporkan bahwa polusi cahaya artifisial mengacaukan ritme kawin kunang-kunang sehingga gagal bereproduksi. Belum lagi penggunaan insektisida yang merusak larva di tanah. Bisa dikatakan, kepunahan kunang-kunang adalah alarm serius hilangnya keanekaragaman hayati!

Polusi cahaya berperan dalam kepunahan kunang-kunang. (tomosang/Moment RF/Getty Images)

Bagi generasi milenial yang tumbuh dengan gawai, barangkali kunang-kunang terasa asing. Padahal, keberadaan mereka adalah pertanda ekosistem sehat. Menjaga habitat alami, mengurangi pestisida, dan memadamkan lampu taman saat malam bisa jadi langkah sederhana untuk menyelamatkan makhluk mungil yang bercahaya ini.

Kalau kita nggak bergerak sekarang, bisa jadi suatu saat nanti anak cucu hanya mengenal kunang-kunang dari video YouTube atau sekadar lirik lagu lama yang menyesakkan rindu.

Gimana, apa di tempatmu masih banyak kunang-kunang, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: