BerandaHits
Rabu, 21 Nov 2017 23:52

Berkisah tentang Keberagaman di Borobudur

Konferensi pers menjelang perhelatan BWCF 2017 yang akan dilangsungkan pada 23-25 November mendatang. (BWCF 2017)

BWCF 2017 akan menjadi tempat menyenangkan bagi Anda yang ingin tahu lebih jauh tentang keberagaman Nusantara.

Inibaru.id – Festival kebudayaan dan ajang berkumpulnya para seniman Tanah Air akan kembali digelar di kawasan Borobudur. Untuk keenam kalinya, perhelatan akbar yang dikenal sebagai Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) itu akan dilangsungkan pada 23-25 November.

Dilansir dari Beritagar.id, Senin (20/11/2017), BWCF tahun ini akan mengangkat tema besar seputar pluralisme atau keberagaman. Sejumlah budayawan, akademikus, peneliti, jurnalis, penulis, novelis, penyair, seniman, musisi, mahasiswa, dan pelajar dipastikan akan turut meramaikan ajang yang digelar di Yogyakarta dan Magelang itu.

Dengan tajuk “Gandawyuha dan Pencarian Religiositas Agama-agama Nusantara”, BWCF 2017 direncanakan akan banyak mengupas khazanah pengetahuan dan peradaban di Nusantara.

Baca juga:
Ajakan Jaga Kemajemukan dari Shinta Nuriyah di Kopenhagen
Para Peragawati Senegal Itu Berbalut Batik dan Tenun Nusantara

Sejumlah seminar, pentas kolaborasi tari-rupa-musik, pembacaan puisi, pergelaran musik, meditasi pagi, pemutaran film, pameran foto, hingga pesta buku dipastikan akan memanjakan para pengunjung yang hadir. Rangkaian itu akan ditutup dengan pemberian penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan Award.

Selama dua hari, seminar BWCF 2017 akan mengangkat tema sentral “Keberagaman dalam Hal Berkeyakinan”. Sementara Sang Hyang Kamahayanikan Award akan diberikan bagi sosok yang selama ini mendedikasikan diri dalam penelitian Candi Borobudur.

Sejak diselenggarakan perdana yang mengangkat tema "Memori dan Imajinasi Nusantara" pada 2012, BWCF kali ini telah memasuki tahun keenam. Sebelumnya, BWCF 2013 sempat mengangkat tema "Arus Balik: Memori Rempah dan Bahari Nusantara, antara Kolonial dan Poskolonial", diikuti BWCF 2014 tentang “Ratu Adil, Kuasa, dan Pemberontakan di Nusantara."

Baca juga:
Menikmati Infrastruktur Berkelok Nan Elok
Tenun Sumba Menginspirasi Karya Terbaru Biyan Wanaatmadja

Sementara, festival Candi Borobudur itu juga sempat mengangkat tema "Gunung, Bencana, dan Mitos di Nusantara" pada BWCF 2015, dan "Setelah 200 tahun Serat Centhini: Erotisme dan Religiusitas dalam Kitab-Kitab Nusantara" pada BWCF 2016.

Adapun sebagaimana diberitakan Detik.com (15/11), BWCF 2017 juga akan menampilkan pameran fotografi dan naskah kuno yang “diimpor” dari Bali.

Pameran fotografi akan memajang foto-foto Muarajambi dan Nalanda yang saling hubungan dalam konteks Buddha dan Gandawuha yang berasal dari India. Lebih dari itu, situs Muarajambi yang menjadi pusat agama Buddha sejak abad ke-6 di Jambi juga bakal dihadirkan dalam bentuk pemutaran film. (OS/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: