BerandaHits
Jumat, 31 Jan 2019 11:24

Berkenalan dengan Santrendelik, Pesantren Kontemporer yang Digandrungi Anak Muda

Kajian di Santrendelik (Santrendelik)

Pernah mendengar Santrendelik? Di sini, kamu bisa mengikuti kajian Islam dengan balutan yang santai bersama para ahlinya. Kalau belum tahu, kulik dulu, yuk, sekeren apa pesantren ini!

Inibaru.id – Mendengar kata “pengajian”, sebagian orang, khususnya yang muslim cenderung mengingat acara itu sebagai acara yang membosankan. Padahal, belajar ngaji nggak selalu membosankan, lo. Di Santrendelik kamu akan menemukan konsep ngaji yang mengasyikkan. Hm, apa, sih, asyiknya ngaji di "pesantren" ini?

Santrendelik adalah pesantren kontemporer di bawah Yayasan Santrendelik yang memberi warna baru dalam pengajaran agama Islam pada anak muda. Didirikan Ikhwan Syaefulloh dan Agung Kurniawan serta diresmikan Dahlan Iskan pada 2 November 2013, Santrendelik menawarkan gaya pengajaran yang nggak biasa.

Alih-alih memakai atribut keagamaan atau duduk bersila menghadap ulama, ngaji di Santrendelik justru membuat pesertanya serasa sedang berdiskusi di sebuah kafe saja. Hm, menarik!

Nongkrong Tobat rutin digelar di Santrendelik. (Santrendelik)

Pemilihan nama “Santrendelik” bukannya tanpa sejarah, lo. Pusat kegiatan pesantren ini memang agak tersembunyi dari keramaian kota alias ndelik dalam bahasa Jawa. Ndelik di sini maksudnya mengasingkan diri sejenak dari keglamoran kota yang hedonistik untuk belajar agama. Filosofis ya, Millens!

Eits, tapi nama yang terkesan berat en sarat makna itu rupanya berbanding terbalik dengan diskusi mereka yang begitu cair dan santai. Tanpa istilah-istilah yang rumit, kajian di Santrendelik terasa mudah dicerna. Informasi yang disampaikan pembicara pun gampang diterima.

Ikhwan Syaefulloh mengatakan, gaya penyampaian yang sederhana semacam itu perlu diterapkan supaya kesadaran anak muda untuk belajar agama meningkat. Menurutnya, selama ini banyak orang mengaji bukan karena kesadarannya sendiri.

"Anak kecil mengaji karena dipaksa, sedangkan orang tua mengaji karena sudah di pengujung usia. Sementara, anak muda malas mengaji karena merasa hidupnya masih lama. Ya, ini karena gaya belajar yang ditawarkan juga membosankan," tuturnya kepada Inibaru.id di Semarang, Selasa (29/1/2019).

Peserta Santrendelik Nongkrong tobat mengajukan pertanyaan. (Santrendelik)

Nah, melalui Santrendelik tersebut, lanjut Ikhwan, pihaknya pengin menyebarkan virus semangat belajar mengaji pada anak-anak muda.

"Inilah alasan kami bikin konsep begini,” kata dia.

Kajian di Kafe

Sebelum memiliki basis di Jalan Kalialang Lama IX Nomor 44, Kelurahan Sukerejo, Gunungpati, Semarang, kegiatan Santrendelik biasa diselenggarakan di KnK Koffee Resources Semarang. Di kedai kepunyaan Agung Kurniawan tersebut, mereka menggelar kajian rutin Nongkrong Shalih, yang kini berganti menjadi Nongkrong Tobat.

Dalam perkembangannya, program-program seperti Rumah Alquran dan Ahad Pagi pun lahir. Hingga kini, Santrendelik tercatat memiliki 16 pengurus serta 8 ustadz yang menjadi pengisi kajian.

Delapan ustadz pengisi kajian itu yakni Ustaz Fahrurrozi, Ustadz Fahrudin Aziz, Ustaz Awaluddin Pimay, Ustaz Ahmad Zaenurrosyid, Ustaz Muhamad Amin Al-hafidz, Ustaz Ali Murtadho, Ustaz Arif Jatmiko, dan budayawan Semarang Prie GS. Di Semarang, nama mereka nggak perlu diragukan lagi, Millens! Hm, jadi langsung belajar dari ahlinya, ya!

Sajian musik akustik hampir selalu menemani program Nongkrong Tobat di Santrendelik. (Santrendelik)

Tertarik mengikuti kajian di Santrendelik? Datang saja ke program Nongkrong Tobat yang diadakan saban Kamis, pukul 19.30–22.00 WIB. Acara ini nggak dipungut biaya alias gratis. Di sana kamu juga bakal dapat kudapan dan minuman gratis, jadi nggak perlu takut perut keroncongan, ya! (Artika Sari/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: