BerandaHits
Selasa, 13 Jan 2025 09:51

Berburu Koin Jagat: Tergiur Hadiah, Abaikan Fasilitas Umum

Wujud Koin Jagat yang tengah diburu para anak muda. Koin tersebut bisa ditukar dengan sejumlah uang. (Tiktok/Legianterkini)

Berburu koin dalam gim koin Jagat memang seru. Tapi, saat asik mencari-cari koin, kita nggak boleh merusak fasilitas umum dan mengganggu kenyamanan publik.

Inibaru.id - Jika kamu gemar scroll Tiktok, pasti sudah tahu tentang koin Jagat yang menghebohkan sebagian anak muda di beberapa kota di Indonesia. Tapi buat yang belum paham, pasti bertanya-tanya apa itu koin Jagat. Selain itu, apa keistimewannya kok bisa sampai diburu dan membuat rusak taman kota serta fasilitas-fasilitas umum.

Melansir dari berbagai sumber, koin Jagat merupakan permainan buatan sebuah aplikasi yang dikenal dengan nama Jagat. Permainan dalam aplikasi ini menggabungkan teknologi peta digital dengan pengalaman di dunia nyata. Jadi, para pengguna dapat berburu koin berupa emas, perak, dan perunggu yang tersebar di sejumlah lokasi.

Koin yang berhasil diperoleh dapat ditukar menjadi uang tunai atau hadiah menarik lainnya. Saat ini, koin Jagat sudah tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Beberapa titik koin ditaruh di area yang populer. Di Jakarta misalnya, disebar di kawasan GBK, sementara di Surabaya ada di alun-alun.

Memangnya berapa banyak hadiah atau uang yang bisa diraih saat berburu koin Jagat? Setiap koin tersebut memiliki nilai-nilai hadiah yang berbeda. Salah satunya, koin perunggu yang bernilai sekitar Rp300 ribu hingga Rp1 juta. Sementara itu, koin silver sekitar Rp10 juta dan koin emas bisa mencapai Rp100 juta. Aplikasi Jagat juga menawarkan permainan "Jagat Coin Hunt" yang bisa ditukar dengan total hadiah Rp 850.000.000 di Jakarta pada Desember 2024.

Hm, cukup banyak untuk sebuah hadiah yang cara mendapatkannya mengandalkan keberuntungan ya, Millens? Nggak heran jika gim ini diminati banyak orang, terutama anak muda. Menilik di Google Play Store, hingga Minggu (12/1/2025) aplikasi Jagat telah diunduh lebih dari lima juta kali.

Merusak Fasilitas Umum

Para pemain gim Jagat sedang mencari koin-koin yang tersembunyi di tempat umum. (Kompas/Faqih Rohman Syafei)

Sayangnya, antusias para pemburu koin Jagat nggak dibarengi dengan semangat menjaga lingkungan sekitar. Beberapa fasilitas publik di Bandung menjadi "korban" aksi berburu koin Jagat di antaranya Taman Sukajadi, Maluku, Tegalega, Pet Park, Taman Vanda, dan Taman Balai Kota.

Sangking sudah meresahkan warga, Pj Wali Kota Bandung, A Koswara meminta pengembang aplikasi pencari koin Jagat untuk segera menghentikan aktivitasnya karena para pengguna telah merusak fasilitas umum, terutama taman-taman kota.

"Kalau memang merusak fasilitas umum, ya harus dihentikan. Silakan berkreasi membuat aplikasi, tapi jangan sampai merusak fasilitas publik. Kalau taman dirusak, susah memperbaikinya," ujar Koswara di Balai Kota Bandung, Sabtu (11/01/2025).

Sementara itu, dalam sebuah video yang viral di media sosial, sejumlah anak muda di Surabaya berbondong-bondong mencari koin di beberapa lokasi, mulai dari trotoar, sejumlah fasilitas umum seperti taman, hingga hotel.

Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Surabaya Irna Pawanti menyebut pihaknya sedang mengawasi para pemburu koin Jagat. Jika aksi itu merusak fasilitas umum, maka akan diberi sanksi tegas.

"Saat ini aplikasi itu (koin Jagat) sedang viral. Dari kami akan melakukan penjagaan sehingga jika adanya indikasi perusakan, para pencari koin jagat akan kami lakukan penghalauan. Apabila tidak merusak silakan saja, namun jika sampai merusak fasum akan kami tindak," ujar Irna, dikutip Sabtu (11/1/2025).

Jika diperhatikan dengan saksama, di media sosial aplikasi Jagat sebenarnya sudah memberikan arahan kepada pemburu koin. Pihaknya mewanti-wanti agar saat mencari koin, pengguna nggak merusak fasilitas umum.

"Koin tidak akan disembunyikan di lapangan, dalam toko, tempat berbahaya, dan di benda yang harus dibongkar terlebih dahulu," bunyi postingan media sosial Jagat.

Wah, rupanya sebuah gim yang biasanya dimainkan hanya dengan duduk manis di dalam rumah sekarang bisa juga berpotensi merusak fasilitas umum, ya? Jika kamu tertarik berpartipasi dalam perburuan ini, sebaiknya bermainlah dengan bijak ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025