BerandaHits
Kamis, 13 Mei 2020 10:43

Berbagai Fakta Tragedi Pesawat Jatuh di Danau Sentani

Pesawat PK-MEC yang dipiloti oleh Joyce Chaisin Lin jatuh di Danau Sentani. (Ilankrt1.blogspot)

Insiden pesawat jatuh terjadi di Danau Sentani, Jayapura, Selasa (12/5/2020) kemarin. Pilot sekaligus penumpang tunggal Joyce Chaisin Lin meninggal. Jenazahnya ditemukan di dalam kokpit. Penerbangan itu rencananya akan membawa sembako dan kebutuhan sekolah bagi masyarakat di pelosok.

Inibaru.id – Pilot perempuan sekaligus aktivis kemanusiaan Joyce Chaisin Lin (40) meninggal setelah pesawat yang dikendarainya mengalami kecelakaan di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura. Tragedi terjadi saat pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang dipiloti Joyce jatuh sekitar pukul 06.29 WIT pada Selasa (12/5/2020).

Otoritas terkait kemudian langsung melakukan penyelidikan atas kasus terebut. Berikut fakta-faktanya.

Hilang Kontak Setelah Lepas Landas

Pesawat jatuh di Danau Sentani. (Antara/Gusti Tanati)<br>

Kepala Kantor SAR Jayapura Zainul Thahar menjelaskan, pesawat dengan nomor penerbangan PK-MEC yang dipiloti Joyce lepas landas pukul 06.27 WIT dari Bandara Sentani. Dua menit kemudian Joyce nggak bisa dihubungi lagi karena kehilangan kontak.

“Pukul 06.27 pesawat take off. Pukul 06.29 pesawat lost contact,” kata Zainul pada Selasa (12/5) pagi.

Insiden Terjadi di Danau Sentani

Proses evakuasi yang dilakukan oleh BASARNAS. (Dok. SAR)<br>

Perwakilan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Norbert Tunyanan mengatakan, pesawat milik maskapai MAF dengan tujuan Distrik Mamit, Kabupaten Tolikora, Papua tersebut jatuh di Danau Sentani, Papua. Sebelum pesawat jatuh, Joyce sempat memberikan kode “Mayday… mayday.” Kode ini terdengar jelas di frekuensi radio 119,1.

"Saya sudah terima laporan yang menyatakan tim SAR sudah menemukan jenazah pilot pesawat MAF dengan kode penerbangan PK-MEC setelah menyelam di Danau Sentani," kata Tunyanan.

Jenazah Pilot Dievakuasi dari Dalam Kokpit

Jenazah Joyce ditemukan di kokpit pesawat. (Bukamatanews)

Malang nggak bisa ditolak, nyawa Joyce nggak bisa diselamatkan dalam tragedi jatuhnya pesawat tersebut. Jenazah Joyce ditemukan di dalam kokpit pesawat yang tenggelam di kedalaman 13 meter. Usai petugas berhasil mengevakuasi, jenazah Joyce langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jayapura.

"Pukul 08.30 WIT korban dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan dilarikan ke RS Bhayangkara," kata Zainul.

Sering Terbang ke Daerah Pelosok

Joyce memiliki sertifikat pribadi untuk mengendari pesawat. (Facebook/Joyce Lin)<br>

Joyce Chaisin Lin merupakan pilot dan spesialis Teknologi Informasi (TI) lulusan institusi pendidikan ternama di Amerika Serikat, Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dia sering melakukan penerbangan evakuasi medis atau memberi pasokan kebutuhan kemanusiaan untuk lokasi-lokasi pelosok, terpencil, dan terisolasi.

Saat insiden nahas itu terjadi, Lin tengah membawa kargo ke Kabupaten Tolikora yang berisi sembako, alat-alat sekolah, dan buku sekolah.

Joyce Chaisin Lin Aktivis Kemanusiaan

Joyce Lin tengah beserta dua rekannya. (Okezone)<br>

Nggak hanya dikenal sebagai pilot, Joyce dikenal pula sebagai aktivis yang bekerja untuk kemanusiaan. Joyce juga beberapa kali membawa guru, pekerja kemanusiaan, dan misionari untuk mengabdikan diri di lokasi-lokasi yang sulit diakses. Dia memperoleh sertifikat pilot pribadi dan sering melakukan penerbangan misi sesuai pelayanan umat.

Turut berduka secara mendalam untuk kepergian Joyce. Semoga perjuangannya dapat dilanjutkan oleh generasi-generasi muda lainnya ya, Millens! (Kom/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Checklist Persiapan Ramadan: Fisik, Mental, dan Spiritual

27 Feb 2025

Memaknai Kirab Dugderan, Tradisi Penanda Ramadan di Semarang yang Akan Digelar Jumat

27 Feb 2025

Peci Kang Santri Kudus; Jelang Ramadan, Orderan Naik Terus

27 Feb 2025

Di Jepang, Ada Gunung yang Tingginya Hanya 6,1 Meter!

27 Feb 2025

Memang Bisa Konsumen Pertamax Tuntut Ganti Rugi ke Pertamina Jika Terbukti Dapat Oplosan?

27 Feb 2025

Cinta pada Pandangan Pertama: Romantis atau Sekadar Ilusi?

27 Feb 2025

Beda Rute, Berikut Pengalihan Jalan selama Kirab Dugderan 2025 di Semarang

27 Feb 2025

Susun Strategi Keamanan Siber, Nezar Patria: Sedia Payung sebelum Hujan

27 Feb 2025

3 Cara Pemkot Semarang Antisipasi Kecelakaan di Tanjakan Silayur

28 Feb 2025

Diskon Listrik Prabayar Berakhir Hari Ini, Akankah Sisa Token Hangus?

28 Feb 2025

Menembus Kemacetan demi Kuliner Legendaris Semarang: Sate Ayam Jembatan Mrican

28 Feb 2025

Benarkah Jepang Butuh Tenaga Kerja dari Indonesia?

28 Feb 2025

BRIN: Ada Potensi Awal Puasa 2025 Berbeda, Tapi Lebaran Bersama

28 Feb 2025

Optimalisasi Fungsi Sosial Tanah, Warga Terima Sertifikat Konsolidasi

28 Feb 2025

Mencegah Anak Menjadi 'People Pleaser', Ajarkan Batasan Sejak Dini

28 Feb 2025

Sah; 1 Ramadan 1446 H Mulai Sabtu, 1 Maret 2025!

28 Feb 2025

Kerajinan Rebana di Demak; Menjaga Tradisi sembari Terus Berinovasi

1 Mar 2025

Menanti Aksi Pemerintah setelah Raksasa Tekstil Sritex Resmi Ditutup Hari Ini

1 Mar 2025

Dari Mana Asal Nama Stasiun Lempuyangan Yogyakarta?

1 Mar 2025

Carmen Hearts2Hearts Lakukan Gestur 'Permisi', Bikin Heboh Publik Korea

1 Mar 2025