BerandaHits
Jumat, 9 Nov 2023 10:51

Bendera Putih Dikibarkan, Warga Gaza yang Mengungsi: Seperti Nakba Kedua

Warga Palestina mengungsi dari Gaza Utara membawa bendera putih. (Cnn/Sipa USA/AP/Ahmed Zakot)

Pemandangan ribuan warga Palestina yang mengungsi ke sisi selatan Gaza dengan membawa bendera putih mengingatkan banyak orang tentang peristiwa Nakba yang terjadi pada 1948. Dulu, mereka juga terusir gara-gara serangan Israel. Pada tahun itu pula, negara Israel terbentuk.

Inibaru.id – Pemandangan memilukan di jalanan Gaza bisa dilihat dalam beberapa hari terakhir. Ribuan warga Palestina meninggalkan sisi utara dari Jalur Gaza, tepatnya saat Israel memberikan jeda kurang lebih empat jam setiap hari tanpa ada serangan militer. Saat itulah, warga melakukan evakuasi dengan berjalan kaki.

Kebanyakan dari mereka yang berjalan kaki mengevakuasi diri adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia. Nggak banyak barang yang mereka bawa. Yang pasti, ada kartu tanda pengenal yang nggak bakal lepas dari tangan mereka. Sebagian dari mereka juga membawa bendera putih.

“Kebanyakan orang yang aku temui di Gaza berkata kalau pasukan Israel sudah membangun pos-pos di sana. Mereka bergerak ke selatan dengan berjalan kaki dalam jumlah besar. Mereka mengibarkan bendera putih karena takut diserang,” ucap Alan Fisher, seorang jurnalis dari Aljazeera sebagaimana dikutip pada Rabu (8/11/2023).

PBB menyebut pada Selasa (7/11), setidaknya ada 15 ribu warga Palestina yang memilih untuk pergi dari sisi utara Gaza melewati jalan utama Salah Al-Din. Angka ini tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah orang yang mengungsi pada Senin (6/11).

Kini, diperkirakan hanya ada 100 ribuan warga Palestina yang tersisa di Gaza Utara. Padahal, sebelum Israel melakukan serangan, kawasan tersebut setidaknya dihuni 1 juta orang. Sekitar 70 persen dari total 2,3 juta warga Gaza telah mengungsi akibat serangan brutal yang sudah menewaskan lebih dari 10 ribu jiwa tersebut.

“Kita sudah nggak bisa lagi mengakses air, listrik, atau bahkan sekadar mendapatkan tepung. Sementara bom-bom terus berjatuhan di sekitar kami. Nggak ada lagi tempat aman buat kami. Bahkan gereja atau masjid sekalipun. Mau nggak mau kami harus pindah,” ucap salah seorang pengungsi, Ameer Ghalban sembari mendorong orang tuanya yang duduk di kursi roda.

Nakba Kedua

Warga Gaza nggak punya pilihan lain selain mengungsi. (AP Photo/Abed Khaled)

Bagi warga Palestina, pemandangan ribuan orang mengungsi karena tanah air yang selama ini mereka tempati dibombardir militer Israel mengingatkan kembali atas peristiwa malapetaka Nakba. Hal ini diamini oleh salah seorang gadis berusia 16 tahun yang ikut mengungsi, Baraa.

“Ini memang seperti Nakba tapi terjadi pada 2023. Kami sudah berjalan cukup lama, melewati banyak mayat. Di sebelah tank-tank, tentara Israel meminta kami melepas pakaian dan barang bawaan kami. Anak-anak kelelahan karena sudah nggak ada lagi air,” ceritanya sebagaimana dilansir dari Cnn, Rabu (8/11).

FYI, Nakba yang bermakna ‘Hari Kehancuran’ terjadi pada 1948. Layaknya sekarang, kala itu Israel membombardir seluruh wilayah yang jadi tempat tinggal warga Palestina baik itu di Tepi Barat, Jalur Gaza, hingga di kamp-kamp pengungsian.

Gara-gara peristiwa itu, 78 persen dari wilayah Mandat Palestina kemudian dinyatakan sebagai wilayah Israel. Sebanyak 750 ribu orang Palestina terusir dari tempat tinggalnya. Selain itu, lebih dari 500 desa Palestina juga dihancurkan dan dihapus dari peta. Pada 14 Mei 1948, Kepala Badan Yahudi David Ben-Guron secara resmi mengumumkan terbentuknya negara Israel.

Cukup memilukan ya, pemandangan warga Gaza yang mau nggak mau harus mengungsi ke tempat lain dan meninggalkan tempat tinggalnya selama ini. Semoga saja agresi militer ini bisa segera berakhir. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: