BerandaHits
Selasa, 15 Des 2025 11:01

Benarkah Warna Biru Bisa Mencegah Bunuh Diri?

Warna biru disebut-sebut baik bagi kesehatan mental, bahkan kabarnya bisa mencegah bunuh diri. Berikut adalah fakta-faktanya.

Inibaru.id - Meski secara karier nggak sementereng rekan-rekan kuliahnya dulu dan beberapa kali mengalami masalah hidup yang cukup besar, Hartono mengaku masih menikmati hidup. Saat saya bertanya tentang rahasianya masih bisa melakukan hal tersebut, laki-laki yang kini memilih jadi petani itu menjawabnya dengan santai.

"Aku tinggal di desa ya, jadi masih bisa menikmati udara segar. Kalau penat, terkadang aku bersantai sambil melihat langit biru, awan, atau gunung Sindoro dan Sumbing di kejauhan. Pas melakukannya, rasanya masih bisa merasa senang melanjutkan hidup walau ya begini-begini saja," ungkapnya pada Minggu (14/12/2025).

Saat ditanya apakah dia sengaja kerap menikmati pemandangan langit biru dan awan karena pernah ada studi yang menyebut warna biru memang baik bagi kesehatan mental, dia mengaku nggak mengetahuinya.

"Nggak ngerti. Yang aku tahu, pasti rasanya tenang pas melihat langit biru. Apalagi kalau ditambah angin semilir enak banget. Bisa jadi penelitian itu benar," lanjut laki-laki yang masuk Komunitas Pecinta Langit dan Seisinya di media sosial X tersebut.

Cerita Hartono ini sebenarnya nyambung dengan kepercayaan yang cukup populer, yaitu warna biru dianggap punya efek menenangkan pikiran. Dalam banyak penelitian psikologi warna, warna memang dianggap lebih dari sekadar urusan estetika karena dipercaya bisa memengaruhi emosi, persepsi, bahkan respons tubuh.

Biru sering diasosiasikan dengan kedalaman, ketenangan, dan kestabilan. Beberapa riset juga menunjukkan paparan warna biru dapat menurunkan denyut jantung serta tekanan darah. Mungkin itu sebabnya muncul kepercayaan warna biru baik bagi kesehatan mental.

Warna biru di sebuah stasiun kereta di Jepang. (Bbc/Alamy/Sean Pavone)

FYI aja nih, kepercayaan terhadap efek menenangkan warna biru ini bahkan pernah dipakai dalam konteks yang jauh lebih serius. Menurut laporan Bbc (29/1/2019), di Jepang, sejumlah perusahaan kereta api sempat memasang lampu berwarna biru di peron stasiun sebagai upaya mencegah bunuh diri.

Idenya sederhana: cahaya biru dianggap bisa memberi efek relaksasi singkat bagi orang yang sedang berada dalam tekanan mental berat. Pendekatan semacam ini dikenal sebagai teknik “senggolan” atau nudge, yakni intervensi kecil yang diharapkan bisa mengubah perilaku tanpa paksaan.

Studi yang terbit sekitar 2013 itu sempat menghebohkan publik karena menyebut pemasangan lampu biru di stasiun-stasiun tersebut berkorelasi dengan penurunan angka bunuh diri hingga 84 persen. Angka ini cepat menyebar dan membuat banyak orang percaya bahwa cahaya biru adalah solusi murah dan efektif bagi kesehatan mental.

Namun, cerita sains banyak yang nggak sesederhana judul beritanya. Peneliti Michiko Ueda dari Universitas Waseda kemudian mengingatkan bahwa klaim tersebut punya rentang ketidakpastian yang sangat lebar. Efek nyatanya bisa jauh lebih kecil dari yang dibayangkan. Selain itu, belum jelas apakah penurunan itu benar-benar disebabkan oleh warna biru, atau sebenarnya ada banyak intervensi lain yang membuat orang lebih sadar diri dan merasa diperhatikan.

Para peneliti juga sepakat bahwa cahaya biru bukanlah “obat ajaib”. Upaya pencegahan yang lebih konkret, seperti pemasangan pintu pengaman di peron, terbukti jauh lebih efektif meski biayanya mahal. Lampu biru mungkin membantu dalam situasi tertentu, tapi dampaknya mungkin nggak begitu signifikan dan bisa memudar seiring waktu ketika orang sudah terbiasa melihatnya.

Jadi, apakah warna biru bisa mencegah bunuh diri? Jawabannya mungkin membantu, Gez. Tapi tidak cukup sendirian. Seperti pengalaman Hartono, biru memang bisa memberi rasa tenang dan ruang bernapas. Namun, untuk persoalan kesehatan mental yang kompleks, warna hanyalah satu elemen kecil dari banyak hal yang perlu diperhatikan. (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: