Inibaru.id – Kamu punya second account di media sosial nggak, Millens? Itu lo, akun lain di media sosial yang biasanya sama sekali nggak menunjukkan data pribadi kamu dan berbeda banget dengan akun utama yang biasanya dipakai. Terkadang orang menyebutnya sebagai akun alter alias akun alternatif.
Di second account ini, karena nggak menunjukkan muka, nama, atau keterangan apapun, kamu merasa lebih bebas mengungkap opini atau hal-hal yang lebih pribadi. Terkadang, kamu bahkan mengunci akun tersebut atau membatasinya agar hanya diketahui oleh segelintir orang saja yang sangat kamu percaya.
Baca Juga:
Misteri Jodoh: Ada Masa KedaluwarsanyaKalau menurut Goodstats, (17/3/2024), sebanyak 86,5 persen pengguna media sosial menggunakan second account-nya sebagai akun pribadi. Sementara itu, 42,5 persen pengguna media sosial memakainya sebagai akun bisnis. Di sisi lain, 35,6 persen mengaku memiliki akun sebagai tempat penyimpanan foto dan 32,3 persen sengaja memiliki akun alter untuk stalking alias mengikuti seseorang.
Jika kita menilik persentase kepemilikan second account berdasar jenis media sosialnya, setidaknya 48.4 persen pengguna Facebook memilikinya. Sementara itu, ada 28,5 persen pengguna TikTok yang punya akun kedua, sedikit lebih banyak dari pemilik akun kedua di Twitter yang mencapai 24,9 persen berdasarkan data dari We Are Social and Hootsuite 2023.
Meski terkesan wajar memiliki second account untuk berbagai alasan, belakangan ini kecenderungan untuk memilikinya bisa dianggap sebagai penanda adanya masalah kesehatan mental. Hal inilah yang diungkap oleh Guru Besar Psikologi Universitas Diponegoro Semarang Dian R Sawitri.
Menurutnya, media sosial kini dianggap penggunanya, khususnya kalangan Gen Z yang cukup sering mengaksesnya, sebagai dunia di luar kehidupan nyata. Masalahnya, di media sosial, kebanyakan orang hanya menunjukkan sisi positifnya saja.
Saat pengguna media sosial melihat kehidupan orang lain dan kemudian membandingkannya dengan diri sendiri, akhirnya mereka pun jadi nggak puas dengan kehidupannya sendiri. Sayangnya, mereka nggak bisa menunjukkan kepribadian atau kehidupannya yang sebenarnya di akun utama mereka. Hal inilah yang kemudian membuat mereka memilih untuk memiliki second account.
“Gen Z sebagai generasi digital sering memiliki second account untuk menampilkan kepribadian yang sebenarnya. Fenomena ini menunjukkan adaya masalah kepercayaan diri,” ucap Dian sebagaimana dilansir dari Indozone Health, Kamis (10/10/2024).
Bisa dikatakan apa yang diungkap Dian ada benarnya, ya, Millens. Pasalnya, sudah banyak penelitian yang menyebut kebanyakan memainkan media sosial memang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental.
Jika kebanyakan memainkannya dengan satu akun saja sudah nggak baik untuk kesehatan mental, bagaimana jika kita memiliki akun lebih dari satu ya? Hm, kalau menurut kamu sendiri, gimana Millens terkait dengan fenomena memiliki second account ini? (Arie Widodo/E05)