Inibaru.id - Doomscrolling, kebiasaan terus-menerus menggulir atau membaca berita dan konten online yang negatif, menakutkan, atau mengkhawatirkan, telah menjadi fenomena umum di era digital, terutama selama krisis global seperti pandemi COVID-19.
Meskipun informasi yang diperoleh melalui doomscrolling dapat memberikan wawasan tentang keadaan dunia, kebiasaan ini memiliki dampak yang signifikan dan sering kali merugikan kesehatan mental individu.
Baca Juga:
Bisa Sehatkan Mental, Apa itu Komorebi?Dampak Negatif Doomscrolling pada Kesehatan Mental
1. Peningkatan Kecemasan dan Stres
Doomscrolling membuat otak terus-menerus terekspos pada informasi yang menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan. Paparan berulang terhadap berita negatif atau menakutkan dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol, yang pada akhirnya meningkatkan perasaan cemas dan tegang. Individu mungkin merasa cemas tentang situasi global maupun masalah pribadi, bahkan jika mereka tidak langsung terpengaruh.
2. Depresi dan Keputusasaan
Paparan konstan terhadap berita buruk dapat menimbulkan perasaan putus asa dan tidak berdaya. Ketika seseorang terus-menerus membaca tentang bencana, konflik, dan masalah sosial, mereka mungkin mulai merasa bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya. Perasaan ini dapat memperburuk gejala depresi, terutama bagi mereka yang sudah rentan.
3. Gangguan Tidur
Kecemasan yang dipicu oleh doomscrolling sering kali memengaruhi kualitas tidur. Stres yang meningkat dan kekhawatiran yang terus-menerus dapat membuat seseorang sulit tidur atau tetap tidur. Gangguan tidur ini, pada gilirannya, dapat memperburuk masalah kesehatan mental lainnya, menciptakan siklus yang sulit diatasi.
4. Penurunan Produktivitas dan Konsentrasi
Fokus yang berlebihan pada berita negatif dapat mengalihkan perhatian dari tugas-tugas sehari-hari dan tanggung jawab. Individu yang terjebak dalam doomscrolling mungkin menemukan diri mereka sulit berkonsentrasi pada pekerjaan atau kegiatan produktif lainnya, yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas dan kepuasan kerja.
Cara Mengatasi Doomscrolling

Untuk mengurangi dampak negatif doomscrolling pada kesehatan mental, beberapa langkah dapat diambil:
1. Batasi Waktu Online
Tentukan batasan waktu harian untuk membaca berita atau menggunakan media sosial. Menggunakan timer atau aplikasi pengelola waktu dapat membantu mematuhi batasan ini.
2. Konsumsi Berita dengan Bijak
Pilih sumber berita yang tepercaya dan hindari mengonsumsi berita dari sumber yang sensasional atau tidak jelas. Fokus pada berita yang menyajikan solusi atau sudut pandang positif.
3. Gantikan dengan Aktivitas Positif
Alihkan perhatian ke aktivitas yang lebih positif dan menenangkan seperti membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman. Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan suasana hati.
4. Praktikkan Mindfulness dan Relaksasi
Latih teknik-teknik mindfulness dan relaksasi, seperti meditasi atau pernapasan dalam, untuk membantu mengelola stres dan kecemasan yang mungkin timbul dari doomscrolling.
5. Cari Dukungan Sosial
Berbicara dengan teman atau anggota keluarga tentang kekhawatiran yang muncul dari doomscrolling dapat membantu meredakan stres. Dukungan sosial sering kali menjadi penyangga penting terhadap dampak negatif informasi yang mengkhawatirkan.
Mengingat doomscrolling adalah kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mental dengan meningkatkan kecemasan, stres, dan depresi, sudah seharusnya kita mengurangi paparannya.
Dengan membatasi waktu online, memilih sumber berita yang tepercaya, dan menggantikan doomscrolling dengan aktivitas yang lebih positif, individu dapat melindungi kesehatan mental mereka dan mengurangi dampak negatif dari kebiasaan ini.
Kamu juga suka melakukan doomscrolling ini, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)