BerandaHits
Jumat, 20 Nov 2025 09:01

Belajar dari Erupsi Semeru; Luncuran Awan Panas Bukan untuk Konten Media Sosial!

Erupsi Semeru pada Rabu (19/11/2025). (YouTube/AfarTV)

Video-video yang menunjukkan warga dengan santai merekam luncuran awan panas dari erupsi Semeru bikin banyak orang geleng-geleng. Maklum, awan panas tersebut sangatlah berbahaya.

Inibaru.id – Erupsi Semeru pada Rabu (19/11/2025) sore cukup mengejutkan banyak pihak. Apalagi, banyak video-video yang menunjukkan besarnya awan piroklastik alias awan panas yang dilontarkan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Yang bikin ironis, ada sejumlah video yang beredar di internet yang menunjukkan kalau warga setempat mengambil video dari luncuran awan panas tersebut dari jarak yang sangat dekat.

Video-video tersebut viral di media sosial. Akun-akun lokal maupun internasional sampai memposting ulang video tersebut saking mengerikannya pemandangan luncuran awan panas yang mencapai Jembatan Besuk Kobokan yang masuk wilayah Desa Sumberwuluh, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. FYI aja, jembatan yang juga dikenal dengan nama Gladak Perak ini pernah hancur akibat diterjang muntahan Semeru saat erupsi 2021.

Jarak antara jembatan tersebut ke puncak Semeru memang cukup jauh, yaitu sekitar 13-14 kilometer. Tapi, bukan berarti jika terjadi erupsi, "wedhus gembel" yang meluncur di atas Sungai Besuk Kobokan ini sudah nggak panas lagi.

Makanya, di media sosial, banyak warganet baik itu dari Indonesia maupun dari negara lain yang keheranan dengan perekam video yang masih dengan santai ada di ujung jembatan merekam luncuran awan piroklastik yang cukup besar. Soalnya, bisa jadi suhu awan panas tersebut bisa mencapai 200 – 700 derajat Celcius.

Andaipun awan piroklastik tersebut sudah nggak sepanas itu, bisa saja membawa gas beracun atau bahkan bebatuan yang bisa saja melukai hingga membunuh manusia karena ukuran dan kecepatan lontaran batunya.

Luncuran awan panas erupsi Semeru yang cukup besar pada Rabu (19/11). (X/ipoksamidub)

“Abu gunung api di Indonesia biasanya mengandung kadar silika yang tinggi. Khusus untuk Semeru, kadarnya bisa mencapai 52-60 persen, sangat berbahaya bagi paru-paru jika terhirup,” ungkap salah satu akun yang rutin mengungkap edukasi tentang kebencanaan di media sosial X, @zakiberkata.

FYI aja nih, silika dari awan panas ini bisa bikin luka dan menyebabkan kemunculan jaringan parut pada paru-paru. Nggak hanya bikin batuk, bisa-bisa memicu asma, penyakit paru obstruktif kronis, hingga silikosis yang bikin kamu nggak bisa bernapas dengan normal ataupun lega dalam jangka panjang.

Pasalnya, silika ini meski kecil, bentuknya seperti batu runcing yang bisa menyebabkan luka. Nggak percaya? Coba deh lihat mobil-mobil yang terpapar hujan abu erupsi yang bisa saja mengalami baret-baret parah akibat hal ini. Ngeri kan?

Untuk saat ini, pihak berwenang meminta masyarakat untuk nggak melakukan aktivitas apa pun di sepanjang aliran Sungai Besuk Kobokan dan kalau bisa menjaga jarak sekitar 500 meter dari aliran sungai tersebut. Alasannya, masih ada potensi awan panas dan aliran lahar hingga jarak sekitar 13 kiometer dari puncak Semeru.

Yang pasti, dari erupsi Semeru kemarin, ada satu pelajaran yang bisa kita petik, yaitu jangan sembarangan bikin konten untuk hal-hal yang berbahaya, termasuk awan panas. Ingat, nyawa kita jauh lebih berharga daripada sebuah unggahan yang viral. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: