BerandaHits
Kamis, 13 Apr 2022 13:17

Begini Asal-Usul Nama Ponorogo, Wilayah yang Keseniannya Mau Diklaim Malaysia

Reog, salah satu kesenian khas Ponorogo. (Flickr/ Mr.TinMD)

Belakangan ini warganet Indonesia heboh dengan klaim reog oleh Malaysia. Nah, kita nggak akan membahas jauh soal reog Ponorogo yang diklaim Malaysia karena dari pihak Malaysia sendiri sudah mengeluarkan klarifikasi. Kita akan membahas soal sejarah dan asal-usul dari Ponorogo. Seperti apa sih?

Inibaru.id – Kesenian reog Ponorogo dalam beberapa hari terakhir jadi perbincangan hangat warganet. Maklum, negara tetangga, Malaysia, kabarnya berencana mengajukan klaim kesenian ini ke badan PBB UNESCO. Kontan, warga Ponorogo pun nggak terima.

Wakil Duta Besar Malaysia di Jakarta Adlan Mohd Shaffieq angkat bicara terkait hal ini. Usai meminta informasi dari Kuala Lumpur, dia memastikan Malaysia sama sekali nggak berniat untuk mengajukannya.

“Sudah berdiskusi dengan pusat mengenai ini. Berdasarkan informasi awal, Malaysia tidak berniat mengajukan reog Ponorogo ke UNESCO sebagai milik kami,” ujar Adlan, Selasa (12/4/2022).

Omong-omong ya, Millens, kali ini kita nggak membahas lebih jauh soal polemik reog Ponorogo, melainkan membahas soal sejarah dan asal-usul nama Ponorogo yang ternyata cukup menarik.

Sejarah Terbentuknya Ponorogo

Sejarah kabupaten yang dikenal dengan kuliner satai dan keberadaan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor ini tercatat dalam Babad Ponorogo yang dibuat oleh Poerwowidjojo pada 1997 lalu. Dalam buku ini, disebutkan kalau adipati pertama dari Kadipaten Ponorogo adalah Bathoro Katong.

Peneliti sejarah Rido Kurniati menjelaskan nama asli dari Bathoro Katong, yakni Lembu Karnigoro. Dia adalah adik dari Raja Demak Raden Patah serta salah satu dari lima putra dari Prabu Brawijaya V.

Sejarah Ponorogo nggak lepas dari tokoh Bathoro Katong. (Koranmemo/Sony)

Sebelum resmi jadi kadipaten, Bathoro Katong bersama dengan Selo Aji dan Ki Ageng Mirah berusaha membangun permukiman penduduk yang kini berlokasi di Dusun Plampitan, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan. Sejak 1482 sampai 1486, Bathoro Katong melakukan pendekatan dengan sesepuh di wilayah sekitar, yakni Ki Ageng Kutu dan penduduknya. Mereka melakukan sosialisasi terkait adanya kadipaten baru di wilayah Wengker.

Barulah pada 11 Agustus 1496, kadipaten ini resmi berdiri. Tanggal ini sampai sekarang ditetapkan sebagai hari jadi Ponorogo. Nah, yang pertama dilantik jadi adipati tentu saja adalah sang Bathoro Katong.

Asal-Usul Nama Ponorogo

Usai membahas sejarah terbentuknya kabupaten ini, kali ini kita membahas asal-usul namanya. Kalau soal ini, juga masih terkait dengan Bathoro Kalong. Hanya, dia mendapatkan nama ini usai bermusyawarah dengan Selo Aji, Ki Ageng Mirah, dan Joyodipo.

Musyawarah berlangsung pada hari Jumat, tatkala bulan purnama bersinar di sebuah tanah lapang. Nama yang dipilih adalah Pramana Raga dari kata “praman” yang berarti kekuatan atau rahasia hidup dan “raga” yang berarti badan. Artinya, tentu saja di dalam setiap tubuh manusia ada kekuatan untuk berbuat baik.

Lambat laun, penyebutan Pramana Raga yang panjang berubah menjadi Ponorogo dan bertahan hingga sekarang.

Kamu pernah main ke Ponorogo belum nih, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: