inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Es Dawet Gempol Jabung Ponorogo dan Lepek Pembawa Jodoh
Kamis, 6 Feb 2020 15:34
Penulis:
Dwi Nastiti Muliasari
Dwi Nastiti Muliasari
Bagikan:
Es Dawet Jabung Bu Sumini yang legendaris. (Inibaru.id/ Dwi Nastiti M)

Es Dawet Jabung Bu Sumini yang legendaris. (Inibaru.id/ Dwi Nastiti M)

Es dawet gempol Jabung merupakan minuman khas yang melegenda dari Ponorogo. Nama Jabung diambil dari nama desa minuman ini berasal yaitu Desa Jabung. Konon, lepek minuman manis ini bisa membawa jodoh lo. Kok bisa?<br>

Inibaru.id – Jalan-jalan ke Ponorogo nggak lengkap rasanya jika melewatkan Dawet Gempol Jabung. Berbeda dengan es dawet kota lain, Dawet Jabung ini berbahan baku tepung aren serta larutan juruh (air gula).

Di sini es dawet tersaji dengan bulatan gempol dan tapai ketan hitam. Enaknya bikin pengin nambah lagi dan lagi. Kali ini saya pergi ke Dawet Jabung Bu Sumini yang terkenal. Ternyata nggak cuma menjajakan dawet, aneka jajanan pasar pun ditawarkan. Ada lentho, emplang, tahu goreng, dan bakwan yang berisi udang dan kacang tanah. Hm

Para pembeli tengah menikmati dawet jabung. (Inibaru.id/ Dwi Nastiti M)<br>
Para pembeli tengah menikmati dawet jabung. (Inibaru.id/ Dwi Nastiti M)<br>

Berlokasi di Jalan Raya Mlarak Jabung, warung yang buka mulai pukul 09.00-16.30 WIB ini nggak pernah sepi pembeli.

Sri, generasi ketiga Warung Dawet Jabung Bu Sumini merasa patut bersyukur dapat meneruskan usaha ini. “Sumini itu nama nenek saya, dulu simbah berjualan berkeliling. Baru tahun 70-an, ibu saya menggantikan simbah dan menetap berjualan di sini,” tuturnya beberapa waktu yang lalu.

Sejak didapuk sebagai penerus pada 2006, dia mengaku masih memegang tradisi yang berlaku bagi para penjual dawet.

Ini nih yang menarik, Millens. Penyajian dawet jabung di sini nggak sama dengan dawet pada umumnya. Seporsi es dawet disajikan penjual dengan menggunakan mangkuk yang didasari lepek atau piring kecil, namun pembeli hanya boleh mengambil mangkuk dawet.

Konon jika lepeknya turut diambil oleh pembeli, pembeli harus menikahi si penjual dawet jabung tersebut. Duh, ada-ada saja ya! Meski kini kepercayaan tersebut tinggal mitos, para penjual dawet jabung termasuk Sri nggak berani melanggarnya.

Sembari menunggu Es Dawet Jabung tersaji, pembeli dapat menyantap gorengan dan jajanan pasar yang disajikan. (Inibaru.id/ Dwi Nastiti M)
Sembari menunggu Es Dawet Jabung tersaji, pembeli dapat menyantap gorengan dan jajanan pasar yang disajikan. (Inibaru.id/ Dwi Nastiti M)

Di luar mitos mengenai lepek, rasa lezat dawet jabung memang nyata. Dibantu dua orang yang juga masih kerabatnya, dalam sehari dia dapat menjual kurang lebih 100 porsi es dawet. Eits, jumlah ini bisa lebih banyak bila ada pemesanan atau saat hari libur.

Pembelinya nggak cuma warga sekitar, pelancong luar daerah juga singgah di sini. Namanya juga warung terkenal. Sudah pasti jadi rujukan. Apalagi harga per mangkuk Es Dawet Jabung cuma Rp4 ribu. Murah banget kan? Jajanan pasar rata-rata dihargai seribu rupiah. Kurang murah apalagi coba? Kuy, cobain, tapi jangan rese sama yang jual ya. Ha ha. (Dwi Nastiti M/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved